Nilai Ekspor

Kastara.id, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia November 2017 mencapai USD15,28 miliar atau meningkat 0,26 persen dibanding ekspor Oktober 2017 lalu. Sementara dibanding November 2016 meningkat 13,18 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan ekspor non migas mencapai USD14,01 miliar naik 1,82 persen dibanding Oktober 2017. Peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD152,3 juta (8,04 persen). Sedangkan penurunan terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar USD133,5 juta (28,55 persen).

“Menurut sektor, ekspor non migas hasil industri pengolahan Januari-November 2017 naik 14,25 persen dibanding periode yang sama tahun 2016. Demikian juga ekspor hasil pertanian naik 11,40 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 34,38 persen,” katanya Jumat (15/12).

Menurut negara tujuan ekspor non migas November 2017 terbesar menuju Tiongkok USD2,22 miliar, kedua terbesar Amerika Serikat USD1,51 miliar, dan Jepang US$1,33 miliar dengan kontribusi ketiganya mencapai 36,07 persen. Untuk ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar USD1,38 miliar.

Sedangkan menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-November 2017 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD26,89 miliar (11,03 persen), Jawa Timur USD16,97 miliar, dan Kalimantan Timur USD16,02 miliar (10,41 persen).

Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-November 2017 mencapai USD153,90 miliar atau naik 17,16 persen dibanding periode yang sama tahun 2016. Sedangkan ekspor non migas mencapai USD139,68 miliar atau naik 16,89 persen. (mar)