Pertumbuhan Ekonomi

Kastara.ID, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka Rapat Kedua Joint Coordinating Committee (JCC) proyek untuk mempromosikan penanggulangan penurunan tanah di Ibukota.

Pada kesempatan itu Anies mengatakan, penurunan permukaan tanah atau land subsidance perlu ditangani secara serius, lintas generasi, dan jangka panjang.

“Kita perlu belajar dari kota-kota lain di dunia yang menghadapi permasalahan sama. Contohnya, di Tokyo, Jepang, di sana terjadi penurunan tanah yang cukup besar dan ditangani sangat serius,” ujarnya, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (16/1).

Untuk itu, Anies menginginkan agar Japan International Cooperation Agency (JICA) dapat membagi pengalaman menanggulangi penurunan tanah secara efektif dan efisien. Pasalnya, JICA tidak hanya memiliki teknologi dan sumber daya saja, tapi juga mempunyai pengalaman praktis dalam menangani penurunan permukaan tanah di Tokyo.

“Pengalaman itu akan sangat berharga agar kita bisa menemukan solusi tepat mengatasi penurunan permukaan tanah di Jakarta,” terangnya.

Anies menjelaskan, pekerjaan untuk menanggulangi land subsidance merupakan pekerjaan lintas instansi yang akan melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Perencanaan Pembangunan Naisonal, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, serta JICA.

“Kami sudah menandatangani Record of Discussions (RoD) on the Project for Promoting Countermeasures against Land Subsidence in Jakarta pada 27 Juli 2017. Proyek tersebut akan berlangsung selama tiga tahun atau hingga Januari 2021,” ungkapnya.

Ia menambahkan, dokumen RoD tersebut dilatarbelakangi oleh keinginan Pemerintah Jepang untuk berbagi pengalaman dan menjadi rencana aksi Kota Tokyo dalam mengatasi masalah penurunan tanah yang muncul sejak awal abad ke-20.

“Saya berharap, pertemuan JCC ini dapat menghasilkan rumusan-rumusan langkah yang tepat untuk mengatasi penurunan tanah di Jakarta,” tandasnya. (hop)