Sulbar

Kastara.ID, Jakarta – Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mengimbau pemerintah daerah wajib melakukan operasi tanggap darurat dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait penanganan bencana gempa M 6,2 yang terjadi di Majene sejak Jumat (15/1) hingga berdampak kerusakannya sampai di Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.

“Operasi tanggap darurat dan koordinasi harus dilakukan secara menyeluruh baik dari sisi penyelamatan para korban, penanganan bagi para kelompok rentan, hingga pendirian rumah sakit (RS) darurat, tempat pengungsian dan dapur umum,” ujar Novita dalam siaran persnya, Sabtu (16/1).

Politisi Partai Gerindra itu meminta pihak berwenang baik daerah maupun pusat untuk melakukan mitigasi bencana. Terutama daerah-daerah yang rawan atau berisiko tinggi. Secara khusus, Novita mengingatkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk lebih memaksimalkan informasi prakiraan cuaca.

“Mitigasi bencana itu perlu dilakukan agar dampak bencana dapat diminimalisasi demi melindungi masyarakat dan meminimalisasi kerugian dan kerusakan jika suatu hari bencana terjadi,” tegas Novita.

Pimpinan BURT DPR RI tersebut juga menekankan pentingnya aspek protokol kesehatan dalam penanganan bencana tetap dilakukan secara ketat. “Seperti di tempat pengungsian, dapur umum harus betul-betul diantisipasi munculnya penyakit,” tandas legislator dapil Jawa Tengah VIII itu.

Menutup pernyataannya, Novita menyampaikan duka atas gempa yang melanda Sulbar. “Saya turut berduka cita atas bencana yang terjadi di Sulbar. Semoga korban meninggal dunia diterima amal baiknya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan Allah SWT,” pungkas Novita. (rso)