surat

Kastara.ID, Jakarta – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif mengatakan, pihaknya telah menetapkan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi seleksi jabatan di Kementerian Agama (Kemenag). Pernyataan tersebut diungkapkan Laode saat menggelar konferensi pers di Gedung KPK, Sabtu (16/3).

Didampingi Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Laode menyatakan, selaku anggota DPR, Romi, panggilan Romahurmuziy, diduga telah menerima suap dari Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Jawa Timur Haris Hasanuddin dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muafaq Wirahadi. Sebelumnya Romi, sudah menjalani serangkaian pemeriksaan setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Jumat (15/3).

Ikut diamankan dalam OTT tersebut barang bukti berupa uang tunai senilai Rp 156.758.000.

Sementara itu, melalui sepucuk surat yang ditulisnya, Romi mengatakan telah dijebak dengan sebuah tindakan yang tidak pernah duga dan dipikirkannya. Bahkan ia mengaku tidak mempunyai firasat apa pun. Terlebih undangan yang diterimanya adalah silaturahmi di lobi hotel yang sangat terbuka, siapa pun bisa melihatnya. Hal ini menurut Romi adalah sebuah petaka.

Romi menilai, apa yang menimpanya adalah sebuah risiko atas statusnya sebagai juru bicara sebuah koalisi yang menginginkan Indonesia tetap dipimpin oleh paham nasionalisme-religius yang moderat. Hal ini menurut Romi juga menunjukkan sulitnya menjadi salah satu public figure yang sering menjadi tumpuan aspirasi tokoh agama atau tokoh masyarakat dari daerah.

Tak lupa Romi menyampaikan permohonan maaf kepada semua pengurus dan warga PPP diseluruh Indonesia. Pasalnya apa yang menimpanya membawa dampak dan persepsi yang sama sekali tidak pernah terlintas di benak mereka. Romi juga meminta maaf kepada rekan-rekannya di Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin atas kejadian yang menghebohkan dan tidak diinginkan.

Hal yang sama diungkapkan Romi kepada keluarga besarnya, terutama ayah, istri, dan anaknya. Romi meminta agar diikhlaskan dalam menghadapi kejadian ini. Pasalnya semua ini adalah risiko yang harus ditanggung sebagai seorang pimpinan politik. (rya)