Ongkir

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah bakal mengucurkan subsidi bagi program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) selama Ramadan hingga Idulfitri 2021. Hal ini sebagai dukungan sekaligus mendorong masyarakat berbelanja selama Ramadan dan Idulfitri.

Saat memberikan keterangan melalui unggahan di akun Instagramnya, @airlanggahartarto_official, Jumat (16/4), Airlangga menyatakan, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp 500 miliar. Subsidi diberikan dalam bentuk bebas ongkos kirim atau ongkir.

Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, Harbolnas Ramadan yang akan digulirkan pada H-10 hingga H-6 Idul Fitri 1442 Hijriah atau 2021 ini adalah inisiatif pemerintah. Tujuannya untuk mendorong konsumsi atau belanja masyarakat. Diharapkan hal itu akan meningkat daya beli masyarakat. Harbolnas selama lima hari itu menurut Airlangga juga untuk menumbuhkan perekonomian nasional.

Mantan Menteri Perindustrian ini menuturkan subsidi ongkir dilakukan tanpa persyaratan khusus. Namun subsidi diutamakan untuk pembelian produk-produk dalam negeri dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Airlangga berharap, selama Ramadan tahun ini terjadi peningkatan konsumsi. Airlangga yakin hal itu akan membantu pemulihan ekonomi masyarakat, khususnya pelaku UMKM dan pengusaha lokal.

Sementara itu dalam kesempatan berbeda Chairman Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo), Muhammad Feriadi mengaku senang dengan keputusan pemerintah memberikan subsidi ongkir. Feriadi yakin keputusan tersebut akan mendongkrak kinerja perusahaan logistik akan terdongkrak dengan subsidi ongkir bagi masyarakat itu.

Saat memberikan keterangan (10/4), Fariadi menjelaskan, subsidi ongkir akan meningkatkan transaksi. Pada akhirnya hal itu bakal meningkatkan jumlah volume kiriman bagi perusahaan jasa pengiriman.

Feriadi mengaku belum mengetahui secara rinci terkait subsidi tersebut, termasuk bagaimana teknis kebijakan tersebut. Meski demikian Feriadi yakin semua pelaku perusahaan jasa pengiriman sangat optimis bakal terjadi pertumbuhan di bulan Ramadan tahun ini. (ant)