Gula Pasir

Kastara.ID, Tangerang – Masih cukup tingginya harga gula di Kota Tangerang Provinsi Banten akhirnya berakhir. Kementerian Perdagangan bersama produsen gula PT Sungai Budi Group, memasok 24 ton gula kemasan 1 kg setiap hari hingga menjelang hari Lebaran ke para pedagang pasar rakyat. Pasokan digelar dalam bentuk Operasi Pasar Gula (OPG) yang dilaksanakan di Pasar Anyar Kota Tangerang, Sabtu (16/5) pagi.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto turun langsung dalam OPG ini untuk mengecek sendiri harga gula yang dijual pedagang. Beberapa pedagang diketahui masih menjual gula pada kisaran harga Rp 17.000/kg. Setelah ini, para pedagang diminta tegas untuk tidak menjual gula di atas HET Rp 12.500/kg. Pedagang yang masih menjual gula di atas HET tersebut akan ditindak tegas Satgas Pangan.

“Saya sengaja minta produsen untuk menjual gula langsung ke pedagang di pasar rakyat sesuai HET Rp 12.500/kg. Dalam masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, saya meminta seluruh pedagang di seluruh Indonesia agar menaati aturan pemerintah, dan lebih peduli kepada sesama. Bantulah dengan menyediakan barang kebutuhan pokok rakyat yang sesuai dengan harga yang ditetapkan. Jangan ada yang ingin mengambil keuntungan sepihak dengan menaikkan harga gula secara tidak wajar,” kata Mendag Agus.

Mendag Agus Suparmanto blusukan ke Pasar Anyar Kota Tangerang didampingi Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah, Kepala Satgas Pangan Brigjen Daniel Tahi Monang Silitonga, Dirtipideksus Bareskrim Brigjen Helmi Santika, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Suhanto, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana, Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Veri Anggrijono, Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Ojak Simon Manurung, Direktur Bapokting Susi, dan Kepala Biro Humas Kemendag Olvy Andrianita dan perwakilan PT Sungai Budi.

Menurut Mendag, beberapa masalah yang menyebabkan harga gula sempat naik tinggi akibat terganggunya jalur distribusi, mundurnya jadwal pengapalan impor karena penetapan lockdown sejumlah negara yang terkena pandemi COVID-19 serta diberlakukannya pembatasan pergerakan hingga adanya jadwal penggilingan tebu yang tertunda. Kendati demikian, Mendag Agus berjanji mulai hari ini seluruh provinsi akan diguyur pasokan gula langsung ke pedagang, baik di pasar rakyat maupun di ritel modern. Masyarakat juga tidak perlu khawatir karena stok gula juga dalam kondisi cukup dan dengan harga yang terjangkau.

“Operasi Pasar Gula ini akan dilakukan ke seluruh provinsi mulai hari ini hingga menjelang Lebaran. Saya menjamin stoknya ada dan dalam jumlah yang cukup serta harga sesuai HET Rp12.500,” kata Mendag Agus. Mendag Agus juga mempertegas: “Koordinasi Kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan dalam mengawasi distribusi gula ke seluruh provinsi di Indonesia akan terus diperkuat. Tak hanya itu, Satgas Pangan juga telah diberi kewenangan penuh Presiden RI bersama Kepolisian RI untuk melakukan tindakan tegas kepada pedagang dan pelaku usaha yang masih berani memanfaatkan situasi pandemi COVID-19 ini sebagai jalan pintas untuk mengambil keuntungan yang sebesarbesarnya tanpa peduli kesusahan rakyat,” jelas Mendag Agus.

Sementara Kepala Satgas Pangan Brigjen Tahi Monang Silitonga menyatakan, tindakan represif atas penegakan hukum akan dilakukan jika para pedagang dan pelaku usaha masih ada yang tidak mematuhi aturan sehingga tindakan ini jelas tidak bisa ditoleransi lagi. “Setelah dilakukan tindakan persuasif terlebuh dahulu kepada masyarakat maka selanjutnya akan ditindak dengan penegakan hukum,” ujarnya dalam jumpa pers bersama Mendag Agus.

Sedangkan Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah memberikan apresiasi atas kecepatan Menteri Perdagangan dalam merespons kebutuhan barang kebutuhan pokok masyarakat yang saat ini sangat dibutuhkan dan menjadi salah satu bahan pangan mendasar masyarakat khususnya saat Ramadan dan Lebaran, seperti gula. “Ke depan kami akan tingkatkan terus koordinasi dengan Kementerian Perdagangan, khususnya untuk distribusi barang kebutuhan pokok,” ujar Arief.

Blusukan dan OPG yang dihadiri Mendag Agus dilakukan secara ketat dengan menerapkan Protokol Kesehatan untuk Pasar Rakyat dan Ritel Modern. Pengelola menyediakan masker, sarung tangan, disinfektan dan tempat cuci tangan. Para pedagang juga sudah tertib menggunakan masker dan sarung tangan. Kemudian para pengunjung dan pembeli juga memakai masker dan menerapkan physical distancing saat bertransaksi di pasar. (mar)