Kanada

Kastara.ID, Jakarta – Kanada umumkan telah menangguhkan izin penjualan senjata ke Turki, sebagai respons terhadap serangan Ankara ke utara Suriah.

Keputusan Kanada ini mengikuti langkah serupa yang diambil oleh sejumlah negara Eropa, seperti Prancis dan Jerman.

Kanada menganggap tindakan sepihak Turki berisiko merusak stabilitas kawasan yang sudah rapuh. Sebab operasi militer Turki yang menargetkan milisi Kurdi di Suriah juga dinilai memperburuk situasi kemanusiaan.

Menurut daftar yang dirilis kementerian, izin ekspor yang dibekukan meliputi properti berupa peralatan militer. Pada 2018, penjualan senjata Kanada ke Turki mencapai hampir 116 juta dolar Kanada atau sekitar Rp 1,2 triliun.

Menurut Russian Today, Prancis akan menghentikan semua penjualan senjata ke Turki yang dapat digunakan untuk melakukan serangan ke milisi Kurdi di Suriah.

Bahkan melalui Kementerian Luar Negeri dan Pertahanan Prancis dalam pernyataan resminya mengharapkan agar serangan ini berakhir, Prancis telah memutuskan untuk menangguhkan semua rencana mengekspor senjata ke Turki yang dapat digunakan dalam ofensif ini.

Turki mengatakan, tujuan operasi ini adalah untuk memukul mundur pasukan Kurdi di Suriah, yang dianggapnya sebagai teroris, serta membangun zona aman bagi pengungsi. Serangan ini juga memicu kecaman internasional, dan negara Barat.

Invasi Turki yang menargetkan sejumlah basis dan kamp-kamp pasukan Kurdi ditakutkan memperbesar peluang para pejuang ISIS yang masih menjadi tawanan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) kabur.

Tak hanya itu, serangan Turki terhadap Kurdi juga dikhawatirkan membuat sejumlah pemimpin ISIS yang masih bersembunyi keluar dan kembali menyebarkan propaganda untuk kembali mengkonsolidasikan kekuatan. (yan)