Fahira IdrisFahira Idris. (Jie/Kastara.ID)

Kastara.id, Jakarta – Proses politik pemilihan dan penetapan Calon Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta yang sudah kosong hampir tiga bulan, memasuki babak baru. Tidak lama lagi calon-calon yang disodorkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan melalui proses uji kelayakan dan kepatutan oleh tim yang dibentuk oleh Gerindra dan PKS. Jika tidak ada aral melintang, warga DKI Jakarta akan mempunyai Wakil Gubernur baru menggantikan Sandiaga Uno yang mengundurkan diri karena mengikuti kontestasi Pilpres 2019.

Senator atau Anggota DPD RI DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, filosofis janji Kampanye Anies-Sandi pada Pilkada 2017 yang saat ini sudah diterjemahkan ke dalam RPJMD DKI Jakarta 2018-2022 sangat humanis karena menjadikan manusia Jakarta sebagai subjek utama pembangunan. Oleh karena itu, wagub yang terpilih nanti harus mampu menyelami filosofis pembangunan ini.

“Aspek utama dari semua program pembangunan di Jakarta saat ini adalah berpihak kepada mereka yang selama ini lemah dan dilemahkan dan memperkuat mereka yang terpinggirkan. Jadi sangat humanis filosofisnya. Sehingga tidak cukup kerja keras saja, tetapi semua program ini juga harus dijalankan dengan hati,” ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (16/11).

Menuruf Fahira, selama lebih setahun dipimpin Anies-Sandi, Jakarta sudah berada di jalur atau track yang benar. Selain berbagai janji kampanye berhasil ditunaikan, berbagai indikator kehidupan juga membaik mulai dari angka kemiskinan yang menurun (hingga Maret 2018 menurun 0,21 poin atau berkurang sebesar 20,01 ribu orang dalam enam bulan terakhir), hingga pertumbuhan ekonomi Jakarta melaju sebesar 6,41 persen di kuartal III 2018 setelah mengalami perlambatan di kuartal sebelumnya.

Berbagai capaian ini, lanjut Fahira, karena program pembangunan Jakarta yang humanis dijalankan dengan hati, tegas berpihak kepada mereka yang lemah yang didukung oleh pola kepemimpinan yang tidak sekadar menjadi administrator bagi warga, tetapi menjadi pemimpin yang membuka ruang kolaborasi bagi warga sebagai subjek pembangunan.

“Saya berharap, siapa pun (wagub) yang terpilih, sudah mempelajari, memahami, dan menyelami filosofi pembangunan Jakarta saat ini,” pungkas Fahira yang kini mencalonkan diri kembali sebagai Anggota DPD RI DKI Jakarta pada Pemilu 2019. (dwi)