Sriwijaya Air

Kastara.ID, Jakarta – Memasuki hari kesembilan proses evakuasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, tim SAR gabungan akan mempersempit area pencarian di bawah air laut.

“Untuk kegiatan hari ini, mungkin sektor pencarian lebih kita sempitkan,” jelas Direktur Operasi Basarnas, Brigjen Rasman MS dalam konferensi pers di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Ahad (17/1).

Rasman mengatakan, proses pencarian di bawah air laut dipersempit berdasarkan hasil evaluasi. Salah satunya, karena beberapa sektor yang menjadi pusat pencarian sudah bersih dari puing pesawat dan korban SJ182.

“Karena dari hasil evaluasi pengamatan kita di lapangan, khususnya untuk di bawah air, tidak lagi jadi 6 sektor. Karena kemarin dari Kementerian Kemaritiman dan Investasi melaporkan bahwa sektor yang diberikan itu sudah bersih,” tuturnya.

Dengan analisa tersebut, lanjut Rasman, proses pencarian di bawah air laut dipersempit menjadi 4 sektor. Sebelumnya, pencarian dan pertolongan dibagi ke dalam 6 sektor.

“Sehingga kita mempersempit menjadi 4 sektor. Jadi kita akan persempit khusus untuk di bawah air jadi 4 sektor,” terang Rasman.

Menurut Rasman, setidaknya ada tiga unsur kapal dengan kemampuan sonar yang dikerahkan untuk pencarian bawah laut ini. Mulai dari KRI Rigel, KR Baruna Jaya IV, serta KS ARA Kemenkomarves.

“Unsur laut atau yang mempunyai kemampuan di bawah air yang memiliki kemampuan sonar yaitu KRI Rigel, kemudian Baruna Jaya IV, kemudian dengan (KS) ARA (Kemenkomarves). ARA kita geser ke sektor yang kemarin ditempati oleh Rigel dan sekitarnya,” tukasnya. (ant)