Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta)

Kastara.ID, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendukung pemulihan ekonomi di masa pandemi, salah satunya dengan terus mendorong pelaksanaan program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di 5 Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN) salah satunya yaitu di daerah Mandalika, Lombok.

Sebanyak 398 homestay untuk menunjang pariwisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat telah selesai dibangun pada akhir tahun 2020.

“Program Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan dalam meningkatkan kualitas rumah layak huni bagi masyarakat dan fungsi pariwisata serta usaha lainnya, sehingga dapat memberikan keuntungan di daerah tujuan wisata,” kata Direktur Rumah Swadaya Kementerian PUPR Arsyad melalui siaran pers, Ahad (17/1).

Menurut dia, Menparekraf Sandiaga Uno memuji desain penginapan rumah warga yang sederhana namun terlihat mewah tanpa mengurangi nuansa lokal.

“Konsep penginapan ini sangat tepat sekali dengan fasilitas yang lengkap namun dengan harga terjangkau, ini adalah infrastruktur yang berkeadilan karena masyarakat bersama pemerintah membangun fasilitas rumah swadaya,” terangnya.

Arsyad menjelaskan, 300 Homestay itu tersebar di daerah Kute, Grupuk, Sukadana dan Selong Balanak. Sisanya sebanyak 98 tersebar di Kabupaten Lombok Utara dan Tiga Gili Tramena (Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air).

Lebih rinci ada 915 sarana hunian pariwisata (Sarhunta) yang dibangun di NTB. Sebanyak 817 unit dibangun di Kabupaten Lombok Tengah, yakni dipasang di Koridor masuk kawasan Mandalika sebanyak 517 dan 300 unit untuk rumah singgah dan homestay serta usaha lainnya guna mendukung pariwisata. Sedangkan, sisanya sebanyak 98 unit dibangun di Kabupaten Lombok Utara dengan total anggaran Rp 62,22 miliar.

Arsyad berharap, rumah dan homestay yang telah dibangun ini bisa dikelola dan dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat, sehingga bisa menjadi modal untuk perawatan ke depannya hingga menjadi lebih baik lagi dan lagi. (mar)