Islamofobia

Kastara.ID, Ahad — Pernyataan Senator asal Queensland, Australia, Fraser Anning yang menyalahkan Islam atas pembantaian umat muslim yang sedang beribadah shalat Jumat di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, mendapat kecaman. Tak hanya dari publik Australia, tetapi juga dari penjuru dunia. Salah satunya dari Senator atau Anggota DPD RI Fahira Idris. Bagi Fahira, selain bentuk nyata dari Islamofobia, pernyataan Anning adalah bentuk kebencian mendalam terhadap agama Islam dan umat muslim di dunia.

“Islamofobia itu nyata. Ada yang mewujudkan lewat aksi kekerasan yang biadab seperti yang terjadi di Christchurch. Ada juga lewat pernyataan seperti yang diucapkan Senator Queensland, Australia, Fraser Anning. Fraser Anning, Anda memalukan! Komentar Anda terkait Islam dan komunitas muslim tidak punya tempat di dunia ini,” ujar Fahira Idris lewat keterangan tertulisnya (17/3).

Tidak hanya menyalahkan umat muslim terhadap peristiwa kelam ini, Anning dalam rentetan pernyataannya mengatakan Islam secara keseluruhan sebagai “ideologi kekerasan”, “padanan agama dengan fasisme”, dan sistem “kepercayaan yang biadab”.

Fahira mengungkapkan, orang seperti Fraser Anning sesungguhnya adalah racun bagi peradaban umat manusia karena komentar-komentarnya merendahkan keyakinan dan martabat agama Islam yang dipeluk miliaran orang dan sudah memberi sumbangan besar bagi sejarah kemajuan perabadan dunia. Selain itu, pernyataan Fraser Anning sangat berpotensi menyalakan ekstremisme dan menyulut aksi-aksi kekerasan terhadap muslim di tempat-tempat lain.

“Islamofobia itu kejahatan kemanusian dan ini yang secara sadar dan sengaja telah dilakukan Senator Anning. Komentar-komentar menyesatkan yang keluar dari mulut pejabat publik seperti Anning ini akan dijadikan pembenaran bagi pembenci-pembenci Islam untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap muslim,” tukas Senator Jakarta ini.

Bagi Fahira, pembantaian umat muslim yang sedang menjalankan ibadah shalat Jumat di dua masjid di Christchurch dan mengakibatkan 50 orang meninggal, bahkan salah satu di antaranya adalah WNI adalah salah satu kejahatan paling kelam di abad ini.

“Kalimat kutukan tidak cukup menggambarkan betapa biadabnya kejahatan ini. Ini lebih dari aksi terorisme tetapi merupakan tindakan iblis berwujud manusia. Sangat biadab. Semoga Allah balaskan surga bagi saudara-saudara kita yang menjadi korban,” ujar Fahira. (dwi)