Kastara.id, Rio de Janeiro – Tepat di HUT ke-71, Indonesia sukses meraih medali emas pertama di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brazil. Emas Indonesia diperoleh cabang olahraga bulutangkis yang dipersembahkan pasangan ganda campuran Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad.

Pada partai final, pasangan peringkat tiga dunia ini berhasil mengalahkan pasangan asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, dengan skor 21-14 dan 21-12.

Ini merupakan emas pertama sekaligus satu-satunya bagi kontingen Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro. Sebelumnya, Indonesia baru mampu meraih dua keping medali perak melalui Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan dari cabang angkat besi.

Tentu capaian ini mengembalikan tradisi emas Indonesia di Olimpiade yang sempat terputus pada Olimpiade 2012 London.

Sejak Olimpiade 1992 Barcelona, Indonesia selalu mendulang medali emas dari cabang bulutangkis.

Pada Olimpiade 1992 Barcelona, Indonesia meraih emas melalui Alan Budikusuma dan Susi Susanti, Olimpiade 1996 Atlanta melalui Rexy Mainaky/Ricky Subagja, Olimpiade 2000 Sydney melaluiĀ  Tony Gunawan/Candra Wijaya, Olimpiade 2004 Athena melalui Taufiq Hidayat dan Olimpiade 2004 Beijing melalui Hendra Setiawan/Markis Kido.

Sementara bagi Malaysia, kegagalan ini semakin memperpanjang capaian buram mereka di perhelatan empat tahunan karena belum sekalipun meraih medali emas.

Sebenarnya di Olimpiade Rio de Janeiro, Malaysia maaih berkesempatan meraih emas melalui pasangan ganda putra, Goh V Shem/Tan Wee Kiong, yang akan berhadapan dengan pasangan Tiongkok, Fu Haifeng/Zhang Nan, di laga final, Jumat (19/8). Selain itu, Lee Chong Wei juga berkesempatan meraih emas dari kategori tunggal putra andai di semifinal besok mampu mengalahkan jagoan Tiongkok, Lin Dan.

Owi/Butet memang membanggakan dan telah memberi kado ulang tahun terindah bagi Republik Indonesia ke-71. (sit)