MotoGP Prancis 2018Pembalap tuan rumah Johann Zarco (Monster Yamaha Tech3) berhasil meraih pole position di sesi kualifikasi MotoGP Prancis 2018 yang berlangsung di Sirkuit Le Mans, Prancis, Sabtu (19/5). (Crash.net)

Kastara.id, Paris – Sebagian besar pembalap MotoGP sangat keberatan dengan rencana balapan 20 seri atau lebih dalam satu musim. Termasuk wacana masuknya Meksiko ke kalender balap MotoGP 2019 pada April tahun depan yang banyak mendapat protes.

Pembalap Ducati Team Andrea Dovizioso baru-baru ini berbicara menentang rencana GP Meksiko di 2019 mendatang, Dovi agak keberatan karena menganggap sirkuitnya
terlalu berbahaya.

Sementara itu, pembalap Repsol Honda Marc Marquez menegaskan bahwa ia tak ingin balapan lebih dari 20 seri dalam satu musim.

Lain halnya dengan pembalap Satelit Monster Yamaha Tech3 Johann Zarco yang tak masalah jika harus balapan 20 kali setahun, bahkan ia masih sanggup dengan 22 kali balapan setahun.

“Sejauh ini Meksiko belum dipastikan masuk ke kalender 2019, tapi saya katakan kepada penyelenggara bahwa tak masalah dengan 20 kali balap. Saat ini, saya masih menikmati setiap datang ke sirkuit. Saya belum kenyang, saya beradaptasi dengan setiap sirkuit,” ujarnya.

“20 kali balap adalah angka maksimum yang baik, tetapi saya juga menyarankan 22 kali balap, meski itu akan banyak, tapi saya sangat menikmati balapan,” tandas Zarco yakin seperti dilansir Crash.

Zarco juga menegaskan bahwa MotoGP tetaplah bisnis dan alasan libur. “Jika Anda hanya berlibur, Anda tidak punya bisnis di sini. Jika Anda ingin menang, maka Anda harus duduk di atas motor,” pungkas pembalap Prancis itu. (dwi)