Merdeka

Oleh: Jaya Suprana

SEBAGAI warga Indonesia cinta Indonesia, saya merasa bangga atas pidato kenegaraan 16 Agustus 2019 Presiden Jokowi di MPR yang menegaskan bahwa bangsa Indonesia telah mengalami pertumbuhan ekonomi secara sangat meyakinkan bangkit dari puing-puing keterpurukan akibat pagebluk Corona.

Bangga
Saya mensyukuri keberhasilan bangsa Indonesia gotong-royong berjuang menanggulangi angkara murka pagebluk Corona. Belum terbilang keberhasilan bangsa Indonesia di bawah pimpinan Presiden Jokowi menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia sehingga tidak terjadi gejolak sosio-politik menggerogoti pilar-pilar penyangga Pancasila sebagai ideologi negara.

Telah terbukti bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia serta Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan telah diejawantahkan menjadi kenyataan di persada Indonesia setelah 76 tahun merdeka.

Bersyukur
Saya bersyukur bahwa secara pribadi saya beruntung telah dapat menikmati nikmatnya kenikmatan kemerdekaan bangsa, negara dan rakyat Indonesia.

Namun tanpa sedikit pun mengecilkan rasa bangga dan hormat terhadap jasa pemerintah Republik Indonesia yang kini dipimpin oleh Presiden Jokowi, dengan penuh kerendahan hati saya memberanikan diri mengungkap kenyataan bahwa sila terakhir Pancasila yaitu Keadilan Sosial Untuk Seluruh Rakyat Indonesia masih belum terwujud menjadi kenyataan.

Belum seluruh rakyat Indonesia seberuntung saya. Masih ada rakyat miskin belum memiliki akses ke sistem jaminan sosial nasional. Masih ada rakyat miskin belum mampu membeli tes PCR.

Masih ada keluarga tidak mampu membelikan anaknya laptop atau ponsel agar dapat mengikuti pelajaran online yang terpaksa dilaksanakan pada masa PPMK. Masih ada masyarakat adat dipaksa berperan sebagai tumbal pembangunan. Masih ada rakyat miskin tergusur atas nama pembangunan infra struktur. Masih ada warga miskin tertinggal dalam derap langkah pembangunan.

Masih ada rakyat terutama yang papa dan miskin belum bisa ikut menikmati nikmatnya kenikmatan kemerdekaan bangsa, negara dan rakyat Indonesia yang telah diproklamirkan Bung Karno dan Bung Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945

Indonesia Pusaka
Namun segenap kebelum-sempurnaan ini tidak mengendala saya  menghayati makna adiluhur terkandung syair mahaindah lagu Indonesia Pusaka mahakarya Pahlawan Nasional, Ismail Marzuki: Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi Nan Jaya, Indonesia Sejak Dulu Kala, Selalu Dipuja-puja Bangsa, Di Sana Tempat Lahir Beta, Dibuai Dibesarkan Bunda, Tempat Berlindung Di Hari Tua, Tempat Akhir Menutup Mata. 

DIRGAHAYU INDONESIA! (*)

* Pembelajar Kebudayaan dan Peradaban.