MotoGP 2018(motogp.com)
Kastara.ID, Lugano — Pembalap Mallorca Jorge Lorenzo dikenal sebagai salah satu pembalap terbaik yang pernah hadir di MotoGP. Setelah pensiun pada akhir 2019 lalu, Lorenzo kini sudah dianggap sebagai salah satu Legenda Grand Prix.

Selama berkarir di MotoGP, pembalap berjuluk X-Fuera ini telah mengantogi tiga gelar juara dunia, salah satunya pada tahun 2015.

Ada banyak hal terjadi pada tahun tersebut. Sejatinya pertarungan gelar 2015 berlangsung antara Lorenzo dan sang tandem, Valentino Rossi. Tapi pada saat itu Rossi terlibat insiden beruntun dengan pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.

Karena itu, ada banyak anggapan kalau pembalap Cervera itu tak ingin melihat The Doctor menjadi juara dunia, terlebih setelah apa yang terjadi di GP Argentina dan puncaknya di GP Malaysia.

Keuntungan disebut-sebut mengarah ke Lorenzo karena dia mendapat bantuan dari rekan senegaranya itu. Tapi Lorenzo membantahnya.

“Pada 2015, saya dengan mudah meraih gelar karena saya merupakan yang tercepat, tapi apa pun dapat terjadi di balapan,” papar Lorenzo seperti dilansir Motosan dan dikutip
Motorsport.com.

“Seperti masalah pada visor, hujan pada hari balapan setelah akhir pekan yang kuat dalam kondisi kering di Silverstone. Jadi, walau punya kecepatan, ini akan menjadi lebih sulit,” imbuh Lorenzo.

Terkait antara Rossi dan Marquez, ada banyak hal terjadi. “Ada banyak faktor yang terjadi antara Rossi dan Marquez, dan momen krusial adalah Grand Prix Argentina. Valentino seharusnya bertanggung jawab atas kecelakaan Marc, tapi dia tidak meminta maaf setelah balapan. Marc tak senang dengan itu. Saya pikir ada alasan Rossi mengubah arah pada saat itu. Marc memang tidak ingin dia (Rossi) memenangi gelar. Tapi saya pastikan kami bukan teman saat itu,” pungkas Lorenzo.

Pada akhirnya musim 2015 menjadi salah satu tahun penuh drama di MotoGP. (tra)