APBN

Kastara.id, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan di tengah perubahan lingkungan global yang sangat dinamis, secara umum, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2018 sangat positif.

Hal ini disampaikan Menkeu didampingi para pejabat eselon I Kementerian Keuangan pada jumpa pers APBN KITA di Auditorium Chakti Budhi Bhakti, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Rabu (17/10).

“Sampai dengan tanggal 30 September (2018) realisasi APBN kita sangat positif. Kalau kita lihat dari sisi growth dari penerimaan atau pendapatan negara kita, pendapatan negara sampai dengan akhir September adalah Rp 1.312,3 triliun. Ini adalah 69,3% dari total target tahun ini. Kalau kita bandingkan tahun lalu target penerimaan yang Rp 1.736 (triliun) sampai dengan September penerimaan baru Rp 1.103 (triliun) maka kenaikan penerimaan negara kita September ke September adalah 19%. Suatu kenaikan yang cukup tinggi,” jelas Menkeu.

Lebih lanjut, Menkeu memaparkan sumber-sumber pendapatan negara yaitu dari sisi perpajakan (pajak dan bea-cukai), penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang mengalami kenaikan yang membanggakan.

“Dari sisi pendapatan perpajakan (pajak dan bea-cukai) sampai dengan akhir September telah terkumpul Rp 1.024,5 triliun atau 63,3% dari target kita sebesar Rp 1.618,1 triliun. Angka (tersebut) dibandingkan tahun lalu yang akhir September baru mengumpulkan Rp879 (triliun) itu berarti terjadi pertumbuhan penerimaan perpajakan kita sebesar 16,4%,” tambahnya.

“Penerimaan negara bukan pajak juga mengalami penerimaan yang sangat bagus. Sampai dengan akhir September (2018) diperoleh penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp 281,4 triliun. Ini sudah melebihi target kita. Tahun ini target total PNBP adalah Rp 275,4 triliun. Artinya ini sudah 102,2% dari target kita. Tahun lalu, di posisi yang sama, penerimaannya sebesar Rp 221 triliun sehingga pertumbuhannya adalah 27,1%. Tahun lalu sudah tumbuh 19% dan tahun ini tetap tumbuh 27,1%,” papar Menkeu.

Sebagaimana prestasi yang dicapai dari sisi penerimaan negara, dari sisi belanja negara juga mengalami pencapaian yang sangat baik sampai akhir September 2018.

“Belanja negara secara total sampai dengan September kita telah membelanjakan Rp 1.512,6 triliun dari total belanja yang akan kita rencanakan sebesar Rp 2.220,7 triliun atau kita telah membelanjakan 68,1%. Kalau dibandingkan tahun lalu bulan September, pertumbuhan belanja negara adalah 10% dari tahun lalu. Ini jauh lebih tinggi atau hampir dua kali lipat lebih cepat growth-nya dibandingkan tahun lalu yang hanya 5,3%,” tegas Menkeu.

Dari sisi defisit APBN juga mengalami penurunan dari tahun 2017. Penurunan yang terjadi hampir sebesar Rp72 triliun dari keseluruhan defisit tahun lalu. Secara keseluruhan, prosentase defisit sampai akhir September 2018 sebesar 1,35% dari GDP. Angka tersebut jauh lebih kecil dari defisit tahun 2017 yang mencapai 2% dari GDP.

Dengan berbagai capaian di atas, Menkeu menilai realisasi APBN 2018 sangat positif. Hal ini merupakan suatu bentuk confidence bagi Pemerintah sebagai modal untuk memasuki tahun 2019. (mar)