Internet

Kastara.ID, Jakarta – Palapa Ring, pembangunan infrastruktur jaringan tulang punggung kabel optik disebut-sebut pemerintah bisa membuat tarif internet di seluruh Indonesia menjadi satu harga.

Palapa Ring membuat operator tak perlu membangun infrastruktur jaringan dari nol, layaknya BBM, tarif internet juga bisa satu harga di seluruh Indonesia dengan adanya Palapa Ring.

Namun Wakil Direktur Hutchison Tri Indonesia Danny Buldansyah menilai mimpi tarif internet sulit diterapkan di Indonesia kecuali pemerintah melakukan subsidi dan menelurkan aturan satu harga tarif internet.

Danny mengatakan, biaya penyediaan akses internet di daerah terluar, tertinggal, terdepan (3T) misalnya Rp 80 ribu untuk kuota 1 Gbps, sementara di lain sisi pemerintah menuntut agar operator memberikan tarif Rp 20 ribu untuk kuota 1 Gbps.

Perhitungan capital expenditure (capex) dan operational expenses (opex) terhadap jumlah pengguna juga menjadi pertimbangan tarif operator. Beberapa wilayah dianggap tidak layak (feasible) dari orientasi bisnis operator.

Senada dengan itu, VP Regulatory Management Telkomsel Andi Agus Akbar mengatakan, satu tarif tak mungkin dilakukan.

Perhitungan tak hanya berdasarkan pengurangan biaya karena adanya Palapa Ring, pasalnya masih ada perhitungan biaya pengeluaran modal (capital expenditure/CAPEX) dan pengeluaran operasional (operational expenses/OPEX).

Andi mengatakan, potensi jumlah pelanggan di daerah 3T lebih rendah dibandingkan kota-kota besar seperti di Jakarta, Bandung dan Surabaya.

Selain itu, Andi juga mengungkap tingkat kesulitan dan biaya untuk membangun BTS di Papua dan di Jawa berbeda. Pembangunan BTS di Papua menurutnya akan lebih mahal dibanding di Pulau Jawa. (rfr)