Google Translate

Kastara.ID, Jakarta – Forum Masyarakat Melayu dan Aceh layangkan protes terhadap Google terkait terjemahan bahasa Melayu dan Aceh yang dianggap diskriminatif akibat salah menerjemahkan sejumlah kalimat.

Tengku Muhammad Dhani Iqbal selaku perwakilan Forum Masyarakat Melayu dan Aceh mengatakan, surat terbuka yang ditujukan kepada Google Indonesia bermula ketika anggotanya membagikan tangkapan layar terjemahan bernada diskriminatif.

Menurutnya, hasil penerjemahan tersebut bukan hanya dinilai diskriminatif untuk bahasa Melayu, tetapi juga Minahasa, Simalungan, dan Makassar.

Dhani mengatakan, pihaknya sebelumnya sudah mengkonsultasikan temuannya itu kepada sejumlah pakar TI. Hasilnya, para pakar meyakini ada kesalahan teknis dan human error (kesalahan manusia).

Ketika dikonfirmasi soal keluhan protes yang disampaikan Forum Masyarakat Aceh, Communication Manager Google Indonesia Feliciana Wienathan mengakui adanya kesalahan penerjemahan dan menyatakan bahwa pihaknya menyadari kesalahan tersebut dan tengah melakukan perbaikan atas kendala tersebut.

Ia juga mengatakan Google Indonesia menyampaikan permohonan maaf, khususnya kepada masyarakat Melayu dan Aceh.

Kendati sudah dalam proses perbaikan, pihak Forum Masyarakat Aceh mengatakan belum mendapat respons dari Google Indonesia dan sampai saat ini pihaknya belum mendapat keterangan resmi terkait surat terbuka yang sudah disampaikan kepada Google.

Lebih lanjut, Dhani menegaskan, jika Google belum juga menghapus makna terjemahan tersebut selama kurun waktu tiga hari, maka Forum Masyarakat Melayu dan Aceh akan menempuh tindakan hukum. (rfr)