Kastara.Id,Depok – Wali Kota Depok, Mohammad Idris menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Indonesia tahun 2023 yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Sentul International Convention Centre (SICC) Bogor, Selasa (17/1).

Rakornas dibuka  oleh Presiden RI, Joko Widodo dengan mengusung tema Penguatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, dalam rakornas, seluruh kepala daerah dan anggota Forkopimda se-Indonesia diberikan arahan mengenai kebijakan pengendalian inflasi. Selain itu juga terkait persoalan stunting daerah untuk kesejahteraan masyarakat.

“Karena menghadapi tahun 2023, memang dari sisi laju pertumbuhan ekonomi secara nasional cukup bagus, inflasi juga terkendali dibanding dengan negara-negara besar lainnya, Tapi bukan berarti aman, kita tetap harus waspada dengan mengendalikan barang-barang potensial yang memberikan kenaikan, yaitu akan membuat inflasi tidak terkendali,” kata  Idris, usai mengikuti Rakornas.

Masih kata Idris, misalnya terkait persoalan harga beras, dan barang pokok lainnya yang erat dengan kekuatan domestik. Seperti bawang, cabai yang di beberapa daerah mengalami kenaikan.

“Kalau Jabodetabek insyaAllah sudah tidak jauh pengendaliannya secara nasional. Untuk inflasi di Kota Depok year on year (yoy) sebesar 6,1 persen, artinya masih di bawah nasional,” ungkap Kiai Idris.

“Jadi terkendali seperti itu (inflasi Kota Depok), dan tidak termasuk 10 daerah yang dianggap inflasinya cukup tinggi yang harus diwaspadai untuk tahun ini,” terangnya.

Idris menambahkan, melalui rakornas ini setiap daerah, termasuk Kota Depok akan menjalankan kebijakan pengendalian inflasi sesuai arahan dari Kemendagri dan Kementerian terkait lainnya di bawah kendali Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

“Utamanya masalah kesehatan, kesehatan tetap harus kita waspadai, meskipun sudah mengarah kepada endemi (Covid-19), tapi di Kota Depok sendiri masih ada, karena Jabodetabek masih ada sekitar 137 kasus, kalau tidak salah, 100 sekian lah untuk yang kasus Covid ini,” ungkapnya.

“Jadi kesehatan juga ditingkatkan di Posyandu, lalu Open Defecation Free (ODF) Depok sudah terkendali, insyaAllah dan juga stunting kita pantau terus perkembangannya,” tutupnya.