Headline

Urin Sapi Jadi Pengganti Hand Sanitizer Diprotes Kongres India

Kastara.ID, Jakarta – Akibat kehabisan stock, sebuah kuil di India menggunakan urin sapi (gaumutra) sebagai cairan pembersih tangan (hand sanitizer).

Raju P Nair, seorang anggota parlemen India (Indian National Congress) Kerala mengunggah berita tersebut melalui akun media sosialnya. Ia mengaku tangannya disemprotkan dengan cairan berbau aneh sebelum masuk ke restoran Govinda yang ada di dalam Kuil Iskcon. Saat ditanya, petugas mengatakan cairan itu adalah gaumutra. Postingan itu tak pelak langsung menyita perhatian warganet di India. Mereka mempertanyakan alasan otoritas kuil menggunakan urin sapi sebagai pengganti hand sanitizer.

Meski menjadi polemik, pejabat di kuil tersebut mengatakan urin sapi yang disuling atau yang dikenal sebagai goark memiliki kekuatan antibakteri.

Seorang dari Kuil Iskcon Parijata Devi Dasi mengatakan pihaknya mengambil beberapa tindakan pencegahan sendiri setelah virus corona SARS-COV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 ditemukan di India.

Parijata mengatakan, pihaknya tetap mengambil langkah pencegahan Covid-19 dengan menggunakan Goark. Dia berkata Goarks merupakan urin sapi yang direbus dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan anti-jamur, anti-bakteri, hingga bio-enhancer.

“Oleh karena itu, ketika kami belum mendapatkan persediaan baru, kami menggunakan urin sapi suling sebagai pembersih tangan,” ujar Parijata.

Ia mengklaim pihaknya tidak secara paksa meminta setiap orang untuk menggunakan urin sapi sebagai cairan pembersih tangan. Dia berkata orang-orang bebas untuk menggunakannya atau tidak menggunakannya.

Lebih dari itu, Parijata mengatakan hasil penyulingan urin sapi akan berhenti digunakan jika pihaknya sudah menerima hand sanitizer reguler.

Raju P. Nair yang merupakan sekretaris jenderal komite Kongres distrik Ernakulam mengaku telah melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. Dia menilai tindakan yang dilakukan oleh pengelola Kuil Iskcon melanggar protocol Covid-19.

Nair menilai peristiwa yang dialaminya adalah pelanggaran hak asasi manusia dan tindakan pidana. “Saya merasa keberatan. Mereka seharusnya mengatakan kepada saya bahwa itu adalah urin sapi dan seharusnya tidak melakukannya tanpa persetujuan saya,” kata Nair. (har)

Leave a Comment

Recent Posts

99 Elemen Masuk Barisan di KBBI Siap Menangkan Imam Budi Hartono di Pilkada Depok

Kastara.Id,Bogor - Puluhan elemen atau relawan warga Kota Depok terhimpun dalam Keluarga Besar Bang Imam…

Selamat Ginting: Salim Said Bagai Kamus Berjalan Soal Politik dan Militer

Kastara.id,Jakarta - Pengamat politik dan militer Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan sosok almarhum Prof…

SIT Darul Abidin Anak Didiknya Menciptakan Permainan Sehingga Otaknya Lebih Sehat

Kastara.Id,Depok - Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono memberikan Sambutan dalam Kegiatan Scratch Day Celebration…

KPU Depok Pastikan Tidak Diikuti Oleh Calon Perseorangan Dalam Pilkada 2024

Kastara.Id,Depok - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat Wili Sumarlin memastikan pemilihan…

55 Anggota PPK Depok di Lantik Dan Langsung Berkerja Untuk Pilkada Serentak 2024

Kastara.Id,Depok - Kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat secara  resmi melantik…

Pencabutan dan Pembatalan Surat Pernyataan Sikap

Kastara.Id,Depok - Berdasarkan  Nomor  015/BSS/PS/V-2024 TANGGAL 14 MEI 2024.  Seluruh jajaran pengurus Perkumpulan Barisan Supian…