Kastara.id, Jakarta – Ericsson meluncurkan solusi baru untuk operator telekomunikasi di Indonesia yang berevolusi dari 4G menjadi 5G guna meningkatkan peluang pendapatan, mengurangi biaya operasional dan berkontribuasi dalam ‘Making Indonesia 4,0’. Hal ini disampaikan pada Ericsson ‘Do Zone’ di Jakarta, Selasa (17/4).

Event yang dibuka secara resmi oleh Ismail, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika yang didampingi President Director Ericsson Indonesia Jerry Soper, serta Vice President of Network Solutions Ericsson Indonesia Ronni Nurmal juga menampilkan kemampuan 5G-nya untuk berkontribusi dalam langkah Indonesia menuju revolusi industri 4.0.

Eksibisi ini juga akan memberikan wawasan penting dalam hal peta jalan menuju implementasi 5G, mulai dari membangun fondasi yang baik di atas teknologi 4G saat ini untuk kemudian diikuti oleh penciptaan model bisnis baru dan inovasi buat masa depan. Showcase yang ditampilkan kali ini telah menjadi bagian dari pameran Ericsson di Mobile World Congress 2018 di Barcelona awal tahun ini, dan secara eksklusif dibawa ke Indonesia.

Ericsson juga menyampaikan laporan Ericsson Consumer Lab terkini ‘Menuju Masa Depan Konsumen 5G’ yang menekankan pentingnya operator untuk menindaklanjuti enam poin call to action dari konsumen. Hal ini untuk mendorong kepuasan konsumen dan melakukan monetisasi broadband seluler untuk masa depan 5G.

Sebenarnya Ericsson telah memperkenalkan platform 5G pada Februari 2017 lalu yang kemudian dilengkapi beberapa tambahan pada bulan September di tahun yang sama yang terdiri dari port 5G inti, radio dan transportasi bersama dengan OSS/BSS, layanan jaringan dan keamanan.

Sedangkan untuk kali ini Ericsson meluncurkan perangkat lunak komersial 5G Radio Access Network (RAN) berdasarkan standar 3 GPP 5G New Radio (NR) pertama yang baru disepakati.

Ericsson juga memperkenalkan kategori baru produk radio Street Marco. Produk ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan operator untuk tumbuh di kota-kota dengan ketersediaan akses radio yang terbatas guna membantu operator menangkap peluang yang di tawarkan dari pemanfaatan baru teknologi 5G. Ericsson juga memperluas penawaran 5G Core System dengan dukungan atas 5G NR dan meningkatkan kinerja solusi Cloud terdistribusi.

“Gabungan perluasan portofolio radio kami dan dukungan 5G untuk radio yang telah digunakan di lapangan, akan mendukung evolusi mulus dari 4G menuju 5G untuk operator Indonesia. Dengan platform 5G kami, mereka akan mendapatkan jaringan yang lebih efisien serta peluang untuk menciptakan pendapatan baru dari contoh kasus konsumen dan industri yang muncul.” kata Jerry Soper.

Perangkat lunak 5G memungkinkan first movers untuk meluncurkan 5G berupa perangkat lunak jaringan radio 5G Ericsson menyediakan dukungan multi-band untuk penyelenggaraan di tingkat global. Ini akan memungkinkan operator menggunakan spektrum frekuensi baru saat frekuensi tersebut tersedia.

Perangkat lunak jaringan radio 5G melengkapi apa yang telah diluncurkan Ericsson sebelumnya, yaitu baseband dan radio 5G sehingga operator dengan mudah mengaktifkan jaringan 5G mereka dan mengambil langkah pertama untuk mulai menggunakan teknologi 5G secara komersial.

Aplikasi baru yang memanfaatkan layanan broadband seluler terdepan akan memenuhi kebutuhan lalu lintas data yang terus bertambah secara lebih efisien, dan memungkinkan akses ke konten multimedia, seperti streaming video 4K/8K dan virtual/augmented reality.

Menurut studi ekonomi baru Ericsson tentang peningkatan mobile broadband, pemanfaatan teknologi 5G akan menekan biaya hingga 10 kali lebih rendah per gigabyte dibanding teknologi 4G saat ini.

Penawaran radio ini dilengkapi dengan perangkat lunak komersial 5G Core yang dioptimalkan untuk pemanfaatan, kapasitas jaringan, dan skalabilitas 5G.

Ericsson Distributed Cloud mempercepat 5G dan pertumbuhan IoTo. Ericsson juga mengembangkan penawaran Distributed Cloud untuk implementasi aplikasi cloud di banyak lokasi central, distributed, dan edge.

Dikelola, dirancang, dan dibuat sebagai solusi tunggal, dalam upaya memperbaiki latensi, keamanan, dan ketahanan, serta memenuhi persyaratan peraturan untuk kasus pemanfaatan teknologi 5G. Ericsson Distributed Cloud menggabungkan teknologi telekomunikasi dan cloud terbaik untuk menghadirkan jaringan sebagai platform cloud terbuka untuk semua beban kerja, termasuk aplikasi telekomunikasi, konsumen, dan perusahaan.

Ini akan memungkinkan aplikasi seperti Augmented Reality (AR) dan Virtual Realty (VR) yang merupakan komponen kunci dari strategi Making Indonesia 4.0.Portofolio radio diperluas, mendukung evolusi yang mulus dari 4G hingga 5G Ericsson menambahkan kategori baru untuk produk radio di tingkat perkotaan, yaitu Street Macro, satu lapis antara Macro Cell dan Micro cell.

Produk radio ini tidak akan memakan tempat atau lebih ringkas ketika ditempatkan pada bagian tertentu dari gedung, namun memiliki kemampuan yang cukup untuk menjaga efisiensi dan cakupan jaringan.

Selain itu, Ericsson memperkenalkan produk radio baru yang mendukung teknologi MIMO massif (Massive Multiple Input and Multiple Output). Produk-produk ini memungkinkan evolusi yang mulus dari 4G menuju 5G dan menjawab kebutuhan akan peningkatan kapasitas, sekaligus menyederhanakan penggunaan untuk adopsi yang lebih luas. (*)

Reporter: Koes Biantoro-Kastara.ID
Editor: Dwi