Kastara.ID, Jeddah – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) senantiasa berupaya agar kualitas ibadah jemaah haji Indonesia terus mengalami peningkatan.

Hal ini dikatakan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin usai menghadiri Exit Meeting sekaligus evaluasi awal penyelenggaraan haji di Kantor Urusan Haji, di Jeddah, Sabtu (17/8).

“Ada dua hal terkait dengan peningkatan kualitas ibadah, pertama adalah materi ibadah akan kita perkaya dan sempurnakan. Yang kedua adalah petugas-petugasnya, kita akan lebih selektif dan dari sisi jumlah akan lebih proporsional terkait dengan jumlah jemaah itu sendiri,” ujar Menag Lukman.

Menurut Menag, peningkatan kualitas ibadah dapat ditelaah dari dua aspek, yakni materi-materi yang disampaikan kepada jamaah, dan petugas-petugasnya khususnya para pembimbing ibadah serta konsultan ibadah yang berkualitas.

Exit Meeting yang diikuti oleh para pimpinan PPIH Saudi Arabia 2019 bersama seluruh delegasi Amirul Hajj ini merupakan forum refleksi dan evaluasi terhadap progress perkembangan penyelenggaraan haji tahun ini.

“Meskipun tentu belum selesai penyelenggaraan haji tahun ini, tapi setidak-tidaknya di tengah-tengah penyelenggaraan haji tahun ini apalagi pasca wukuf ini kita bisa mendapatkan hal-hal yang sifatnya pokok yang bisa dicermati dan kita kembangkan ke depan,” ujar Menag.

Menag menuturkan bahwa hasil evaluasi terkait layanan akomodasi, konsumsi, transportasi dan layanan lain mendapatkan kesan yang cukup baik.

“Tinggal sekarang peningkatan pada kualitas ibadahnya. Oleh karenanya saya menyatakan bahwa tahun depan harus kita jadikan tahun peningkatan kualitas ibadah,” tuturnya.

Menag juga menyampaikan masukan dari delegasi Amirul hajj agar di masa mendatang buku-buku manasik haji harus lebih lengkap, tidak hanya terkait tata cara berhaji tetapi juga ditambah dengan hal-hal yang lebih substantif, lebih krusial dari ritual prosesi haji.

“Mengapa harus tawaf apa makna tawaf itu kenapa sai apa makna sai wukuf itu apa maknanya. Sehingga kemudian selama berhaji ini jamaah tidak hanya sekadar menyandang predikat haji karena sudah melaksanakan manasik tata cara haji tapi mereka mendapatkan ilmu wawasannya berkembang lebih baik,” pungkasnya. (put)