Karhutla

Kastara.ID, Jakarta – Bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus meluas. Kurun waktu empat minggu terakhir, sekitar 264 hektar lahan di Indonesia mengalami deforestasi.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia menganalisa tingkat kerentanan lahan terhadap peristiwa kebakaran masih akan tinggi hingga 21 September 2019.

Beberapa wilayah yang disebut masih rentan terbakar adalah sebagian wilayah Sumatera, yakni Riau, Jambi, Sumsel, Lampung, Kalimantan yakni Kalbar (Kalimantan Barat), Kalteng (Kalimantan Tengah), Kalsel (Kalimantan Selatan), Kaltim (Kalimantan Timur), Jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. Hal ini disampaikan oleh Humas BMKG Dwi Rini Endrasari (17/9).

Prediksi BMKG, awal musim hujan akan mundur 10 hingga 30 hari dari periode semestinya.

Hasil pantauan BMKG, beberapa titik api masih rentan di wilayah Sumatera, terpantau ada 1.231 titik. Sementara di Kalimantan terpantau 1.865 titik, di Semenanjung Malaysia 412 titik, dan di Serawak-Sabah 216 titik.

Sebuah data lain menunjukkan inisiatif daring berbasis satelit Global Forest Watch menyatakan ada sekitar 7200 kebakaran hutan di Indonesia dari Januari lalu. Jumlah yang menurun drastis bila dibandingkan 19.600 kebakaran di tahun 2015 dalam periode yang sama.

Pemerintah Indonesia mengklaim telah melakukan berbagai upaya pemadaman. Sebanyak 52 pesawat pemadam dan 5.600 petugas tambahan sudah dikerahkan, namun api juga belum padam sepenuhnya. (rya)