Tuty Kusumawati

Kastara.ID, Jakarta – Humoris dan tenang, mungkin itu yang masih terngiang oleh Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAP) DKI Jakarta, Tuty Kusumawati terhadap sosok Sekda DKI Saefullah.

Tuty mengatakan, Saefullah merupakan pribadi yang luar biasa. Selain humoris, pandai, ia pun sangat mampu mengendalikan emosinya.

Hal tersebut disaksikan sendiri oleh Tuty saat mengikuti rapat bersama Saefullah. Kala itu rapat berjalan dengan sangat alot, cenderung tegang.

“Saya melihat sekali tangan kirinya mengeksperesikan ucapan dengan tenang, tapi tangan kanannya bergetar, itu tidak tercermin di ucapannya. Kejadian ini dalam keadaan kami Tim DKI bersama Pak Sekda berdialog dengan pihak-pihak dalam situasi lumayan bersitegang. Beliau dapat mengutarakan seluruh argumen kita dengan sangat baik, tertata, dan santun, irama yang pas,” ungkapnya (17/9).

Dan karena sangat tenang, lanjutnya, di situasi mendesak penuh tekanan pun Saefullah bisa menjadi decision maker handal.

“Begitu saya kasih garis besar, saya ucapkan sebaris, beliau bisa mengembangkan dengan sangat baik. Jadi ngerasa kompak banget menguatkan kita sebagai sebuah tim. Beliau juga tidak pernah menunjukkan kekecewaan dan emosi kepada anak buah dan kami bebas bereskpresi jadi tidak ada tekanan,” jelasnya.

Dan inilah yang tidak akan dilupa dari Saefullah, pribadi yang humoris. Dengan kemampuan menciptakan humor ini, Saefullah dapat mengendalikan atmosfer rapat yang menegangkan.

Bahkan sering, sebelum memulai rapat Saefullah menunjukkan video-video lucu yang dikoleksi dalam handphone-nya. “Beliau itu sebenarnya banyakan tidak seriusnya. Koleksi video lucu di hp beliau banyak, nunjukin video lucu kita jadi nobar pada ketawa-ketawa,” ucap Tuty.

Saat di luar kerjaan kantor pun Saefullah tetap menjadi andalan, apalagi urusan wisata kuliner. “Saat ke lapangan ending-nya selalu makan enak, beliau penunjuk kuliner terpercaya, pasti enak deh,” kata Tuty.

Menurut Tuty, masih banyak pengalaman berkesan dirinya dalam tugas kedinasan dengan Saefullah, baik di dalam atau luar lingkungan kantor. Sampai saat ini, ia masih tidak menyangka atas meninggalnya Saefullah.

“Dari kemarin itu kalau dengar beliau masih suka nangis. Bahkan kemarin itu dengar saya tidak bisa membendung kesedihan saya. Masih belum percaya Bapak Sekda pimpinan dan sahabat kami sudah tiada,” tutupnya menyeka air mata. (hop)