Investasi Ilegal

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate harus bertanggung jawab atas bocornya data di Indonesia.

“Akibat lemahnya keamanan data di Indonesia, bangsa dan negara kita sudah dipermalukan. Hacker dengan mudahnya mempermalukan petinggi negeri dengan membuka datanya secara gamblang,” ungkap M Jamiliddin Ritonga, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jakarta, kepada Kastara.ID, Ahad (18/9) pagi.

Jamil kembali mengingatkan, bangsa dan negara Indonesia sudah seperti ditelanjangi oleh hacker. “Kita seolah sudah tidak bisa menutupi hal yang paling pribadi,” imbuhnya.

Lemahnya keamanan data di Indonesia tentunya menjadi tanggung jawab Menkominfo. Dengan anggaran yang cukup besar setiap tahunnya, seharusnya Kementerian Komunikasi dan Informatika dapat menjaga keamanan data segenap anak negeri.

“Selain itu, kinerja Menkominfo juga tidak ada yang menonjol. Tidak jelas capaian kinerjanya selama ini,” kata Jamil.

Indonesia yang sangat luas saja, hingga kini belum jelas sistem komunikasi nasionalnya. Menkominfo belum juga menatanya. Padahal, sistem tersebut sangat diperlukan untuk mengalirkan informasi dari pusat ke daerah dan sebaliknya.

“Sungguh mengerikan, negeri seluas ini tanpa sistem komunikasi nasional. Indonesia terkesan hanya mengandalkan media massa dan media sosial,” papar mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini.

Karena itu, tidak aneh banyak informasi di pusat diketahui dari media massa atau media sosial. Hal itu tidak perlu terjadi kalau Indonesia memiliki sistem komunikasi nasional.

“Atas dasar itu, sudah selayaknya Menkominfo di-reshuffle. Presiden sebaiknya mencari penggantinya yang memang kompeten di bidang komunikasi tapi melek IT,” tandas Jamil.

Dengan begitu, lanjutnya, diharapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan optimal. Setidaknya masalah keamanan data dan sistem komunikasi nasional dapat ditata dengan presisi tinggi. (dwi)