Inas Nasrullah Zubir

Kastara.od, Jakarta – Anggota Banggar DPR RI Inas Nasrullah Zubir mempertanyakan alasan pemerintah yang tidak mau mengalah untuk memberikan subsidi bagi premiun dan pertalite. Inas mengatakan, harga premium pada hari ini seharusnya sudah dijual dengan harga Rp 7.966,- perliter, tetapi Pertamina justru diminta untuk menjual premium dengan harga Rp 6.550,- hingga menyebabkan terjadinya tekor sebesar 3.400 Rupiah. Dalam satu tahun nilai tekornya bisa mencapai 36 triliun.

“Begitu juga dengan Pertalite, tekornya Rp 2.400,- perliter. Pada tahun 2019 tekornya bisa mencapai 39 triliun. Dan total keseluruhannya menjadi sebesar 75 triliun Rupiah,” ucap Inas di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (18/10).

Dikatakannya, ketika Pertamina tidak bisa membeli Ron 88, karena 55%-nya harus impor, maka hal ini bisa menimbulkan terjadinya chaos. “Kenapa pemerintah tidak mau mengalah. Pemberian subsidi ini supaya Pertamina tidak kebobolan lagi. Begitu bobol dan tidak mampu impor maka akan chaos,” tandasnya.

Inas menyebut, kebutuhan untuk menutupi kekurangan pembelian premium dan pertalite pada tahun 2019 mencapai 75 triliun Rupiah, tetapi anehnya pemerintah tetap ngotot tidak mau memberi subsidi untuk pertalite dan premium. “Kondisi seperti ini sangatlah mengerikan,” tegasnya. (danu)