Misan Samsuri

Kastara.ID, Jakarta – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta, Misan Samsuri menilai dua tahun kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta telah banyak memberikan kemajuan untuk Jakarta.

Secara khusus, Misan mengatakan, penataan trotoar dan pedestrian menjadi salah satu poin penting yang dilakukan Anies. Pasalnya, melalui penataan itu, saat ini trotoar semakin ramah bagi pejalan kaki, termasuk penyandang disabilitas.

“Banyak lokasi trotoar dan pedestrian sudah diperluas. Lebih nyaman dan aman bagi pejalan kaki. Ini juga bisa mendorong massyarakat untuk menggunakan transportasi umum,” ujarnya, Jumat (18/10).

Ia menambahkan, tidak kalah penting adalah program kepemilikan hunian melalu DP 0 Rupiah. Sehingga, memberikan akses kepada warga Jakarta untuk memliki rumah yang sangat layak huni dengan harga terjangkau.

“Menurut saya beberapa janji Pak Gubernur sudah terpenuhi. Masih ada tiga tahun mendatang untuk memperbaiki kekurangan maupun menghadirkan kebaruan lainnya di Jakarta,” tandasnya.

Dalam dua tahun ini, Anies menghadirkan kenyamanan dan keselamatan bagi seluruh pejalan kaki di Jakarta dengan pembangunan dan revitalisasi pedestrian. Pembangunan jalur pedestrian menjadikan pejalan kaki sebagai arus utama (mainstream), mengedepankan kesetaraan bagi seluruh lapisan masyarakat Jakarta, mulai dari anak-anak, ibu hamil, lansia, hingga para penyandang disabilitas. Kesetaraan tersebut tercermin dari tersedianya ramp (bidang miring), guiding block (paving kuning di trotoar), hingga pemuatan instalasi dan aktualisasi karya seni di ruang-ruang terbuka yang bisa dinikmati setiap warga dengan bebas.

Revitalisasi trotoar telah dilakukan sepanjang 134 kilometer sejak 2017 hingga 2019. Angka ini ditargetkan akan terus meningkat pada tahun 2020, di mana telah disiapkan revitalisasi trotoar sepanjang 47 kilometer dengan anggaran optimal hingga 1,1 triliun rupiah.

Salah satu hasil revitalisasi trotoar yang dijadikan percontohan adalah trotoar di Jalan Sudirman-MH Thamrin yang direvitalisasi pada 2017-2018. Jalur pedestrian tersebut sudah didesain ramah bagi para penyandang disabilitas, termasuk adanya pelican crossing antar trotoar di sisi barat dan timur.

Revitalisasi trotoar di tahun ini diperluas ke lima wilayah kota administrasi di DKI Jakarta. Sebanyak 51 lokasi jalan di seluruh wilayah Jakarta yang mengalami revitalisasi trotoar dengan total anggaran sekitar 327 miliar rupiah, antara lain di Jalan KH. Wahid Hasyim dan Sudirman-Thamrin (Jakarta Pusat), Jalan Sisingamangaraja hingga Jalan Fatmawati (Jakarta Selatan), Kawasan Velodrome (Jakarta Timur), Jalan Daan Mogot (Jakarta Barat), Jalan Yos Sudarso, dan Jalan Pluit Selatan Raya (Jakarta Utara).

Setidaknya, terdapat 10 titik lokasi trotoar yang telah dan sedang direvitalisasi hingga akhir tahun 2019. Yaitu trotoar di Jalan Dr Satrio, trotoar di Jalan Otto Iskandardinata, trotoar di Jalan Matraman Raya, trotoar di Jalan Pangeran Diponegoro, trotoar di Jalan Kramat Raya dan jalan Salemba Raya, trotoar di Jalan Cikini Raya, trotoar di Jalan Latumenten, trotoar di Jalan Danau Sunter Utara, trotoar di Jalan Yos Sudarso, dan trotoar di Jalan Kemang Raya.

Kawasan yang juga menjadi sorotan penting revitalisasi pada tahun ini adalah trotoar Cikini dan trotoar Kemang. Di trotoar Cikini, jalur sepanjang 10 kilometer ini akan diperlebar, dari semula hanya 3 meter menjadi 4,5-6 meter. Yaitu, 1,5 meter untuk pejalan kaki; 1,5 meter untuk penyandang disabilitas; 1,5 meter untuk street furniture; 0,5 sampai 1 meter untuk amenities (perlengkapan penunjang).

Sementara itu, revitalisasi trotoar Kemang dilakukan sepanjang kurang lebih 3,3 kilometer dengan pelebaran dari 1,5-2 meter menjadi 3-4 meter. Dalam rangka menghadirkan kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat serta pelaku usaha, dalam revitalisasi trotoar Kemang ini, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan para pemilik gedung hotel maupun restoran di sekitar lokasi.

Hasil dari kolaborasi ini melahirkan kesepakatan bahwa revitalisasi trotoar di Kemang menerapkan Teknik Pengaturan Zonasi (TPZ) yang pengerjaannya sudah dimulai sejak Mei 2019 dan ditargetkan rampung pada Desember 2019. (hop)