Diplomasi Ekonomi

Kastara.ID, Bandung – Indonesia harus kreatif dalam mengelola diplomasi dewasa ini. Kreativitas juga diperlukan karena saat ini hubungan internasional sangat dinamis. Berbagai perkembangan hubungan antar negara juga menuntut kreativitas dimaksud. Pernyataan ini disampaikan Dirjen Amerika dan Eropa Muhammad Anshor dalam kuliah umum di Universitas Langlangbuana Bandung (18/12).

Kuliah umum ini merupakan rangkaian Diplomacy Festival (DiploFest) di Bandung, pada 18-19 Desember 2018. Lebih dari 400 mahasiswa dan civitas akademika UNLA ikut berpartisipasi.

Dalam kuliah umum yang dibuka sambutan Rektor Universitas Langlangbuana Harry Anwar tersebut, Dirjen Anshor menjelaskan bahwa kerja sama dengan negara-negara di  Amerika dan Eropa sangat lekat dengan diplomasi ekonomi.

Khususnya di Uni Eropa, lanjutnya, isu sertifikasi adalah kunci karena standar Uni Eropa yang sangat tinggi, tidak sembarang produk bisa masuk.

Bagi Indonesia, produk kayu dan kelapa sawit adalah dua isu yang selalu menjadi ujung tombak. Saat ini, Indonesia sudah mempunyai FLEGT (Forest Law Enforcement and Trade) dan menjadi satu-satunya negara yang mengantongi lisensi ini. Artinya, produk kayu Indonesia berkualitas tinggi dan diproduksi mengikuti ketentuan, bukan hasil pembalakan liar.

Indonesia juga aktif melawan kampanye negatif terhadap kelapa sawit, yang terjadi karena proteksionisme dan keinginan melindungi produk lokal di Uni Eropa.

Dirjen Anshor juga mengajak para mahasiswa untuk aktif berdiplomasi. Khususnya mahasiswa UNLA yang saat ini belum terepresentasikan di Kemlu, agar bisa ikut menjadi bagian dari keluarga besar Kemlu.

Selain di Universitas Langlangbuana, pada hari yang sama kuliah umum juga diselenggarakan Universitas Pasundan (UNPAS), UNJANI, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Islam Bandung (UNISBA), dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati.

DiploFest merupakan upaya untuk menghadirkan diplomasi di tengah masyarakat. Sebelumnya, kegiatan ini diselenggarakan di Yogyakarta pada Oktober 2018 dan di Surabaya pada November 2018.

Melalui Diplofest, Kementerian Luar Negeri secara khusus berupaya mengenalkan tugas-tugas diplomat Indonesia di berbagai negara dan organisasi internasional kepada kalangan muda sebagai generasi penerus pelaku diplomasi di masa depan. Diharapkan peran aktif masyarakat dan generasi muda akan terus meningkat.

Besok (19/12), Menlu RI Retno LP Marsudi, akan memberikan kuliah umum bertajuk “Talkshow with #MenluRetno” di Graha Sanusi Hardjadinata, Universitas Padjadjaran, Dipati Ukur. DiploFest Bandung dimulai pada pukul 12.00 saat para pengunjung berkesempatan mendalami secara langsung berbagai praktik diplomasi di area booth DiploFest. Sajian musik dari grup band dan musisi kenamaan Indonesia, yaitu Diskoria, Maliq & D’Essentials, dan Tulus turut memeriahkan DiploFest Bandung. (put)