Macan Tutul Jawa(kaskus)

Kastara.ID, Jakarta – Sebanyak 13 ekor macam tutul Jawa (Panthera pardus melas) terekam kamera trap (jebakan) yang terpasang di sejumlah titik di kawasan hutan di Pegunungan Muria, wilayah Kabupaten Kudus, Jepara dan Pati, Jawa Tengah.

Stakeholder Engagement Manager Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) Rudi Zapariza menyampaikan, macan tutul Jawa tersebut terdokumentasi oleh kamera trap yang sengaja dipasang di area studi seluas 53,32 kilometer persegi untuk memonitoring pergerakan satwa liar di kawasan hutan Pegunungan Muria (17/12).

Macan tutul Jawa terekam kamera trap terakhir sekitar tiga bulan lalu. Saat itu terekam seekor induk betina beserta dua ekor anaknya tengah melintas di tengah hutan. Selain itu, terekam pula seekor macan tutul yang mengalami luka pada bagian tubuhnya. Pada umumnya kucing besar dengan ukuran satu sampai dua meter ini akan terlihat ketika sore dan malam hari.

“Terekam 13 ekor macan tutul di Pegunungan Muria. Ada seekor terluka entah karena apa. Keseluruhan berusia dewasa. Yang terakhir terlihat seekor betina dan dua ekor anaknya. Rata-rata macan tutul yang biasa kami sebut macan kumbang ini terlihat saat sore dan  malam hari,” jelasnya.

Rudi mengklaim masih ada individu macam tutul Jawa lainnya yang belum terekam kamera trap. “Kemungkinan masih ada yang lain, lebih dari 13 individu macamn tutul menyebar di Pegunungan Muria. Namun sementara kita pakai data 13 individu macan tutul. Kita tidak bisa mengatakan populasinya menurun, namun habitatnya terganggu akibat pembukaan lahan,” ungkapnya.

Sejauh ini pihaknya belum menemukan jejak adanya perburuan macan tutul Jawa di Kawasan hutan Pegunungan Muria. Namun pada tiga tahun lalu tercatat ada seekor macan tutul yang memangsa hewan ternak dibunuh oleh warga. Kemungkinan karena kehabisan makanan di hutan. “Turun gunung karena kehabisan makanan. Kalau cerita perburuan macam tutul di Muria belum ada, yang ada itu di Jawa Timur dan Jawa Barat,” pungkasnya. (ant)