Pemuka Agama: Syariat Islam Tidak Berlaku Bagi Nonmuslim

Kastara.ID, Jakarta – Pendeta Idaman Sembiring, tokoh Kristen di Provinsi Aceh menegaskan, kehidupan beragama di Serambi Makkah sangat harmonis. Meski di Aceh diberlakukan syariat Islam, namun hubungan antar umat beragaman sangat aman, nyaman, dan damai. Bahkan umat Kristen, menurut Idaman, merasa lebih taat dan nyaman beribadah saat hidup di Aceh yang berlaku syariat Islam.

Saat menghadiri pertemuan tokoh lintas agama dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Aceh di Banda Aceh (16/12), Idaman menjelaskan syariat Islam hanya berlaku bagi umat muslim dan tidak berlaku bagi nonmuslim. Itulah sebabnya Idaman mengkritik pernyataan Kementerian Agama (Kemenag) yang menempatkan Aceh pada urutan terbawah dalam Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) di seluruh Indonsia.

Dalam pertemuan tersebut alumni Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syah Kuala, Banda Aceh ini membantah tuduhan yang menyebut warga Aceh tidak memiliki rasa toleransi atau intoleran. Itulah sebabnya Idaman mendorong FKUB Provinsi Aceh membuat survei tentang kerukunan beragama di Aceh. Hal ini perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih objektif dan sesuai dengan realita.

Dalam pertemuan yang dipimpin seperti Ketua FKUB Nasir Zalba itu hadir beberapa tokoh agama seperti Yuswar (tokoh Buddha), Paini (tokoh Hindu), Juniazi, Suwardi Saidi, Tgk Rusli Daud, Dr Tgk Fauzi Saleh dan lain-lain.

Sebelumnya pada Rabu (11/12), Kemenag telah merilis IKUB 2019. Dalam rilis tersebut Kemenag menempatkan Provinsi Aceh pada urutan ke 34 atau paling bawah dengan nilai 60. Empat daerah lain yang juga menempati terbawah adalah Sumatera Barat dengan nilai 64,4, Jawa Barat dengan nilai 68,5, Banten dengan nilai 68,9, dan Riau dengan nilai 69,3.

Sedangkan lima daerah dengan nilai tertinggi adalah Papua Barat dengan nilai 82,1, disusul Nusa Tenggara Timur dengan nilai 81,1, Bali dengan nilai 80,1, Sulawesi Utara dengan nilai 79,9, dan Maluku dengan nilai 79,4. (yan)