Muhaimin Iskandar

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) kembali menyuarakan penundaan pemilu. Kali ini alasannya untuk melindungi Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Hal tersebut diungkapkan Pengamat Komunikasi Universitas Esa Unggul Jakarta M Jamiluddin Ritonga kepada Kastara.ID, Selasa (19/4) siang.

“Berubah-ubahnya alasan Cak Imin mengindikasikan penundaan pemilu hanya keinginan segelintir elite yang haus kekuasaan. Kelompok elite ini selalu mencari alasan yang berubah-ubah sebagai justifikasi (pembenaran) penundaan pemilu,” papar Jamil.

Menurutnya, semua pembenaran yang dikemukakan Cak Imin jelas bertentangan dengan kehendak rakyat. Sebab, melalui berbagai survei, mayoritas rakyat Indonesia tidak menginginkan penundaan pemilu.

Jadi, Cak Imin jelas mengabaikan kehendak rakyat. “Sikap Cak Imin ini tentu sangat ironis karena sebagai ketua umum partai seharusnya memperjuangkan aspirasi rakyat, bukan justru mengabaikan dan meniadakannya,” jelas Jamil yang juga mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini.

Karena itu, lanjutnya, Cak Imin sudah tak layak menjadi ketua umum partai di negara demokrasi. Cak Imin lebih cocok ketum partai di negara otoroter.

“Jadi, sudah selayaknya rakyat menghukum Cak Imin dalam Pemilu 2024. Bahkan kader PKB pun layak menghukum ketumnya yang mengabaikan kehendak rakyat,” tandas Jamil. (dwi)