Al Fatihin

Kastara.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memastikan pemblokiran buletin digital Al Fatihin, yang berisi sejumlah seruan tentang radikalisme dan diduga diproduksi oleh ISIS.

“Sudah ditutup dan diblok, ada yang media cetak, ada yang media sosial. Dari media sosial, ada 80 akun yang merupakan Al Fatihin dari berbagai versi,” ujar Rudiantara di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta (18/5).

Hingga saat ini Kominfo juga sudah menutup ribuan akun yang berkaitan dengan radikalisme serta terorisme, yang mulai muncul sejak terjadinya insiden peledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5). “Sudah ada 2.145 akun yang ditutup. Ada dari facebook, telegram, twitter, google, ada juga ‘file sharing’ dan situs,” paparnya seraya menyebut masih ada sekitar 2.000 akun yang kontennya sedang diverifikasi oleh Kominfo.

Rudiantara juga menyampaikan bahwa pihaknya juga berpartisipasi dalam upaya pencegahan terorisme, dengan menyosialisasikan “meme” yang berisi peringatan kewaspadaan terhadap pola-pola rekrutmen yang diterapkan kelompok radikal. “Agar masyarakat tetap menjadikan keluarga sebagai tempat konsultasi yang dipercaya,” ujarnya.

Kepada masyarakat diimbaunya agar segera melapor kepada aparat keamanan, jika menemukan tindakan mencurigakan, sehingga upaya untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kejahatan menjadi lebih besar. (rfr)