Guatemala

Kastara.ID, Jakarta – Keputusan Pemerintah Guatemala membuka kembali Kedutaan Besarnya di Jakarta adalah tepat, demikian disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir saat menerima kunjungan kehormatan Wakil Menteri Luar Negeri Guatemala Luis Fernando Carranza Cifuentes, di Kemlu, Jakarta.

Wamenlu Fachir menambahkan bahwa Kedubes Guatemala di Jakarta dapat pula menjadi hub diplomasi Guatemala di Asia Tenggara karena Jakarta adalah ibukota ASEAN. Dari sisi bilateral, kehadiran Kedubes Guatemala di Jakarta dapat mempermudah upaya peningkatan kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi, serta people-to-people contact.

Kedua Wamenlu sepakat untuk menjajaki pembentukan mekanisme kerja sama perdagangan dan Forum Konsultasi Bilateral. Sebagai sesama negara produsen minyak kelapa sawit, Wamenlu Fachir juga menyampaikan harapan agar Guatemala dapat bergabung dalam Council for Palm Oil Producing Countries (CPOPC).

Wamenlu Carranza berkunjung ke Jakarta selama dua hari untuk menjajaki rencana Pemerintah Guatemala membuka kembali Kedutaan Besarnya di Jakarta. Guatemala pernah membuka Kedubesnya di Jakarta pada tahun 1992, namun ditutup pada tahun 1993 karena masalah anggaran.

Selama berada di Jakarta, Wamenlu Carranza juga melakukan pertemuan dengan Plt. Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu, Duta Besar Teuku Faizasyah; serta kunjungan kehormatan kepada Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi.

Guatemala adalah mitra dagang Indonesia terbesar ketiga di kawasan Amerika Tengah dengan nilai perdagangan bilateral mencapai USD 50,2 juta (2018) dan surplus bagi Indonesia sebesar USD 48,5 juta. Guatemala adalah produsen gula terbesar keempat di dunia dan eksportir minyak kelapa sawit terbesar di Amerika Tengah. (rya)