Vaksin COVID-19

Oleh: Jaya Suprana

PROF Sarah Gilbert adalah penemu vaksin Astra Zeneca yang telah ikhlas melepaskan hak paten atas penemuan dirinya.

Mengingat hak paten atas vaksin anti virus Corona sangat potensial membuat sang pemegang hak paten menjadi mahakayaraya maka apa yang diikhlaskan oleh sang mahaguru virologi universitas Oxford dianggap sebagai tidak lazim bahkan kebodohan dahsyat oleh industri farmasi yang terbiasa dengan angkara murka kerakusan profit.

Di antara para pendukung hak paten jelas bahwa apa yang dilakukan ibunda tiga anak kembar yang telah dianugrahi gelar Dame oleh Kerajaan Inggris rawan dituduh sebagai merusak pasaran hak paten. Juga dihujat sebagai pengkhianat kapitalisme yang memuja individualistisme.

Thomas Alfa Edison pasti rawe-rawe-rantas-malang-malang-putung maju tak gentar gigih melawan keikhlasan yang dilakukan Sarah Gilbert!

Namun bagi yang mengutamakan kemanusiaan di atas keduwitan jelas bahwa kesuriteladanan kemanusiaan yang disumbangsihkan oleh Prof Sarah Gilbert merupakan suatu harapan cerah bagi segenap umat manusia di planet bumi yang sedang dirundung duka-cemas akibat pagebluk Corona alih-alih mereda malah makin mengganas merusak kesehatan bahkan merenggut nyawa manusia.

Prof Sarah Gilbert secara nyata meletakkan bukan keduwitan namun kemanusian sebagai mahkota oeradaban.

Apa yang dilakukan Prof Sarah Gilbert merupakan bukti tak terbantahkan demi mandraguna mendukung harapan umat manusia bahwa di tengah kemelut kejahanaman dan kerakusan di marcapada ternyata masih ada manusia mampu dan mau lebih mengedepankan demi mengutamakan kepentingan bersama ketimbang kepentingan diri sendiri.

Thank You, Prof Sarah Gilbert! (*)

* Pembelajar Kebudayaan dan Peradaban.