Rachel Vennya

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengapresiasi keputusan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang menonaktifkan jabatan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.

“Bagus. Presisi Polri berjalan, masyarakat optimis,” ujar Mahfud dikutip dari akun Twitter pribadinya, Selasa (19/7).

Dalam cuitannya, Mahfud menambahkan, kepolisian telah menjalankan makna presisi yang menjadi moto.

“Makna Presisi: Prediktif, bisa memprediksi apa yg akan terjadi dari satu situasi sehingga bisa mengambil tindakan pada waktu dan cara yang tepat. Responsibilitas, memberi respons secara cepat atas aspirasi publik. Transparansi, terbuka, fair,” tambahnya.

Di cuitan lainnya, Mahfud MD menanggapi pernyataan dari Khairil Anwar Notodiputro yang sempat berprasangka negatif kepada Polri terkait peristiwa baku tembak antar polisi. Ia menyatakan keyakinannya dengan langkah Kapolri terkait kasus tersebut.

“Pak Khairil, sejak awal diyakini Kapolri akan melakukan itu. Hanya waktu dan caranya yang dimatangkan sehingga sesuai dengan tagline Presisi. Saya sudah berkomunikasi dengan lembaga terkait, seperti Komnas HAM, Kompolnas, Purnawirawan, LSM, akademisi, pers. Kesimpulannya, Kapolri pasti menerapkan Presisi,” ungkapnya.

Mahfud memaparkan beberapa alasan terkait keyakinannya dengan langkah dan keputusan Kapolri, seperti janji Kapolri yang sejak awal tidak menutup-nutupi kasus baku tembak.

“Mengapa kita yakin Kapolri akan melakukan itu? 1- Kapolri sejak awal bilang kita tak akan menutup-nutupi tapi takkan grusa grusu. 2- Kita takkan bisa menghindar dari public common sesnse. 3- Jika tidak bertindak secara Presisi, publik akan membuka fakta-fakta baru yang akan memperburuk situasi,” jelasnya. (ant)