Kastara.id, Jakarta – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menegaskan blangko KTP Elektronik akan diberikan secara bertahap. “Anggaran Kemendagri dengan kondisi perekonomian yang sulit, kita siap dipotong. Tentunya mengurangi anggaran-anggaran. Jadi menyesuaikan kebutuhan daerah-daerah,” kata Mendagri Tjahjo Kumolo usai pengukuhan Dewan Pengurus Nasional Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKPTK) DPN IKPTK, di kampus IPDN, Jakarta, Jumat (19/8).

Mendagri mengatakan, pihaknya tidak bisa memberikan sekaligus, namun dalam dua sampai tiga kali periode penyediaan. Ia menambahkan pihaknya tetap menargetkan 183 juta penduduk Indonesia yang wajib KTP sudah memiliki identitas kependudukan tersebut.

Sebelumnya, Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakhrulloh mengatakan, pemda seharusnya lebih mengetahui ketersediaan blanko KTP elektronik mereka masing-masing. Jangan sampai pas habis, mereka baru mendatangi Kemendagri untuk meminta blanko tambahan. “Jadi dalam SOP-nya itu, kalau daerah kehabisan blanko, datangi saja ke Ditjen Dukcapil Kemendagri di Pasar Minggu, Jakarta Selatan,” kata Zudan.

Menurut Zudan, ada sekitar 22 juta penduduk Indonesia sampai sekarang belum menerima fisik KTP Elektronik KTP El. Hal tersebut dikarenakan, hanya tersedia 4,7 juta blanko KTP El yang mampu bertahan sampai Oktober 2016 mendatang.

Awalnya target pencetakan blanko KTP El sebanyak 15 juta, namun karena ada pengurangan anggaran, jadi Ditjen Dukcapil Kemendagri hanya bisa menyediakan 4,7 juta blanko. “Sedangkan penduduk yang KTP-nya belum dicetak itu 22 jutaan. Tapi baru tersedia 4,7 jutaan blanko KTP. Kalau penduduk semua rekam dan minta cetak pasti tidak cukup,” kata Zudan.

Sejumlah daerah mengaku stok blangko KTP elektronik mereka mulai menipis. Kondisi ini tentu menghambat percetakan kartu identitas tersebut. (npm)