#SelamatkanIndonesia

Kastara.id, Jakarta – Kolaborasi antara musisi Ote Abadi dan jurnalis Alex Palit yang tergabung dalam Aliansi Pewarta Independen (API) berhasil merampungkan mini album. #SelamatkanIndonesia, berisikan tiga lagu yaitu #SelamatkanIndonesia, Buat Apa, dan Pemilu Telah Tiba. Selamatkan Indonesia, lahir dari kegundahan seniman dan jurnalis.

Album #SelamatkanIndonesia ini sendiri merupakan gerakan moral yang terlahir sebagai respon keprihatinan terhadap dinamika panggung politik saat ini jelang gelaran Pilpres dan Pileg 2019 dengan mengemukanya politisasi politik SARA.

Bagaimana hanya lantaran beda pandangan, beda pendapat, beda pilihan politik seperti saat jelang gelaran pilkada atau pilpres, kita pun saling tebar serangan ujaran kebencian (hate speech) maupun berita bohong (hoax) antar kubu pendukung. Dan kita pun terpolarisasi dan terbelah olehnya.

Lewat gerakan moral nyanyian #Selamatkan Indonesia, aliansi ini mengajak intuk maknai dan jadikan gelaran Pilpres 2019 sebagai ajang pesta demokrasi disertai pendewasaan berpolitik dengan tetap menjaga rasa persaudaraan dan persatuan.

Ote Abadi, pria kelahiran Palu, Sulawesi Tengah, namanya pernah tercatat sebagai anggota Konser Rakyat Leo Kristi (1983—2006). Dalam berbagai kesempatan Ote masih sering diajak manggung Leo Kristi.

Selain pernah gabung di Konser Rakyat Leo Kristi, dalam kiprahnya di panggung musik, Ote juga pernah merilis dua album Di Balik Terali (1989) dan Cinta Terlarang (1995). Saat ini Ote juga gabung dengan band legendaris The Mercy’s dalam bendera The New Mercy’s. Dan salah satu lagu ciptaannya, berjudul Permata Biru, sempat ngetop lewat suara Nicky Astria.

Untuk menggarap mini album ini ini, Ote Abadi berkolaborasi dengan jurnalis Alex Palit sebagai penulis lirik lagu. Kiprah Alex yang pernah menjadi wartawan harian Surya (Surabaya), Persda Kompas—Gramedia (Jakarta), dan tabloid musik ROCK, juga pernah menulis lirik lagu Basa-Basi dan Dongeng Tanah Seberang di album Prahara — Gong 2000, Dongeng (Elpamas), Lidah Halilintar (Nicky Astria).

Menulis buku grup rock legendaris God Bless, “God Bless and You: Rock Humanisme” dengan penerbit Elexmedia Komputindo (2017). Kini aktif sebagai citizen jurnalis Aliansi Pewarta Independen (API), dan pendiri Komunitas Pencinta Bambu Unik Nusantara (KPBUN) yang kini beranggotakan 24 ribu.

Bergabung juga dengan komunitas ini Antoes Budi dan Agus Asianto yang juga lama berkiprah di dunia jurnalis. “Untuk itu, dalam kesempatan ini kami mengajak teman-teman jurnalis televisi, cetak, dan online ikut mengkampanyekan, mensosialisasikan, dan memviralkan gerakan moral ini dalam satu semangat yang sama yakni; #SelamatkanIndonesia,” tandas Agus Blues.

Menurut Agus, mereka bukan anti #Salam2Periode atau #2019GantiPresiden. Tapi menentang penggunaan politisasi #PolitikSARA, berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian (hate speech) di ajang kontestasi gelaran Pemilu 201. Baik di pemilihan presiden (Pilpres) maupun pemilihan legislatif (Pileg).

Bagaimana kita saksikan dan rasakan, saat ini perang narasi, hastag, lagu, dan perang semiotika lain antar kubu dari masing-masing pendukung Capres–Cawapres yang dijagokan telah terjadi. Bagaimana hanya lantaran beda pandangan, beda pendapat, beda hastag, beda pilihan politik antar kubu pendukung memasuki medan peperangan saling tebar serangan ujaran kebencian (hate speech) maupun berita bohong (hoax). Dan kita pun terbelah, terpolarisasi olehnya.

Nah, beranjak dari keprihatinan tersebut, Aliansi Pewarta Independen (API) menggagas gerakan moral #SelamatkanIndonesia menentang segala bentuk hoax, hate speech, dan penggunaan politik SARA demi kepentingan politik pragmatis Pilpres 2019.

Keberadaan API di sini tak lebih hanyalah merupakan gerakan moral cinta damai demi keutuhan persatuan dan kesatuan Bhinneka Tungal  Ika – NKRI. Sebagai gerakan moral bersifat independen, Aliansi Pewarta Indonesia bukan sayap kanan atau sayap kiri atau berafiliasi ke kubu poros politik tertentu.

“Kalau mau dibilang bahwa Aliansi Pewarta Indonesia adalah ‘Poros Tengah’ sebagai gerakan moral. #SelamatkanIndonesia menentang segala bentuk hoax, hate speech, dan politisasi politik SARA.

Untuk itu API mengajak seluruh elemen masyarakat mendukung mengkampanyekan gerakan moral kebangsaan bagaimana gelaran Pilpres 2019 berjalan sejuk, aman, damai, jauh dari politik kekerasan persekusif dan penggunaan politisasi Politik Sara demi kepentingan politik pragmatis.

Dan, salah satu langkah dari gerakan moral kebangsaan yang digemakan lewat musik (lagu). Mengingat musik (lagu) merupakan media komunikasi yang cukup efektif dalam rangka mengkampanyekan atau mensosialisasikan gerakan ini. (hero)