Karhutla Sumatera

Kastara.ID, Jakarta – Pemerintah menuding faktor cuaca yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada tahun ini lebih parah dibandingkan tahun lalu. Hari tanpa hujan lebih panjang kali ini sehingga kebakaran cepat meluas.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, karhutla tahun ini lebih parah dibanding tahun lalu karena faktor cuaca. Namun dia menegaskan pemerintah sudah mengantisipasi karhutla meluas. “Memang (cuaca) lebih panas kan. Dan hari tanpa hujan lebih panjang,” katanya.

Dia mengatakan bahwa karhutla saat ini sudah lebih kondusif. Satgas Karhutla masih dapat mengontrol titik-titik panas karhutla. “Kita akan rapat di Menko Polhukam. Kalau lihat fluktuasi hotspot-nya, sebetulnya masih bisa dikontrol oleh satgasnya. Yang paling berat waktu angkanya masih di atas 1.000-an tanggal 4, 5, 6 Agustus, kemarin sih udah turun jadi 900-an,” kata Siti.

Hotspot paling banyak ditemukan di Kalimantan Barat. Siti mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan pemda dalam mengatasi karhutla. “Di Kalbar tadinya yang paling banyak sampai 500 sekian angka hotspot-nya, sekarang sudah 300-400. Dari situ kita ikuti terus. Saya sudah komunikasi terus dengan gubernur,” tuturnya.

Dia menuturkan, sudah banyak upaya dilakukan untuk menangani karhutla. Standar penanganannya pun sudah dibuat. Perintah presiden dikeluarkan untuk pencegahan, patroli monitoring hotspot, dan pengendalian pemadaman, dibantu dengan pengoperasian helikopter dari  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 35-45 unit. (rya)