Kastara.id, Jakarta – Ketergantungan ke sektor perbankan di Indonesia patut diakui masih sangat tinggi. Ini juga yang mempengaruhi kebijakan pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan yang lebih tinggi. Padahal ketergantungan ini dinilai tidak sehat. Oleh karena itu, pendalaman sektor keuangan menjadi sangat penting.

“Setiap kali pemerintah ingin mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi, yang kita lihat pertama adalah kemampuan sektor perbankannya untuk mendukung pertumbuhan. Dan kita tahu ini tidak akan sehat untuk kita maju,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Keynote Speech seminar internasional “Financial Market Deepening: The Way Forward for Indonesia,” di Bank Indonesia, Jakarta, Senin (19/9).

Dominasi industri perbankan ini sangat signifikan bahkan jika dibandingkan dengan peringkat kedua terbesar di sektor keuangan, yaitu industri asuransi, yang hanya berkontribusi sebesar 10,44 persen dari total aset sektor keuangan. “Dari sini kita bisa lihat langsung bahwa di Indonesia, komposisi sektor keuangannya sangat bergantung ke sektor perbankan,” ujar Menkeu.

Ke depannya, Menkeu berharap akan ada pendalaman dalam sektor keuangan Indonesia. Terlebih dari data Bank Dunia, kapitalisasi pasar di Indonesia masih sangat kecil jika dibandingkan dengan beberapa negara besar di kawasan ASEAN. “Indonesia masih sangat dangkal dalam hal pengembangan pasar keuangan. Oleh karena itu, topik dalam seminar ini sangat sesuai,” katanya. (mar)