Enkripsi

Kastara.ID, Jakarta – Facebook, perusahaan yang digawangi Mark Zuckerberg mengakui bahwa celah keamanan aplikasi pesan instan WhatsApp bisa diretas melalui file video berformat MP4 dengan bug CVE-2019-11931 yang disematkan di dalam video untuk menyerang korban.

Zuckerberg dan tim mengungkapkan ada sejumlah versi WhatsApp yang rentan terjangkit serangan siber seperti versi Android 2.19.274 dan iOS 2.19.100, WhatsApp for Business versi Android 2.19.104 dan iOS 2.19.100.

Namun demikian, peretas juga menyasar WhatsApp versi Windows dengan pembaruan 2.18.368 dan versi 2.25.3 untuk Enterprise Client.

Sebelumnya diinformasikan, celah keamanan WhatsApp sempat disusupi spyware Pegasus milik NSO Group asal Israel.

WhatsApp dan induknya Facebook menuduh bahwa perusahaan itu menggunakan malware untuk meretas ke dalam ponsel 1.400 orang dan melakukan pengawasan. Rentang waktu Januari 2018 hingga Mei 2019, NSO membuat akun WhatsApp yang digunakannya untuk mengirim kode jahat ke perangkat yang ditargetkan.

Ketika NSO tidak dapat memecahkan enkripsi WhatsApp, perusahaan mengembangkan malware-nya untuk mengakses pesan dan komunikasi pada perangkat yang ditargetkan.

NSO mengatakan, teknologinya membantu intelijen pemerintah dan lembaga penegak hukum menggagalkan serangan teroris besar, membawa pulang anak-anak yang diculik dan menghentikan para pedofil dan penjahat lainnya. (rfr)