Bank Sampah

Kastara.ID, Depok – Istri Wakil Wali Kota Depok Etty Maryati Salim yang biasa disapa Umi turun langsung ke lapangan mengajak masyarakat sekitar untuk bisa memanfaatkan sampah yang tidak berguna untuk dijadikan mendapatkan penghasilan menjadikan pundi-pundi rupiah. Sampah tidak selamanya menjadi barang yang tak berguna, tidak pula selamanya menjadi perusak pemandangan.

Sampah yang dulunya tidak bisa bermanfaat sekarang dengan tangan-tangan yang terampil bisa juga memberikan beragam manfaat salah satunya untuk menambah penghasilan tambahan dengan membawa tumpukan sampah yang sudah dipilah ke Bank Sampah.

“Sampah itu akan sangat bernilai ekonomis karena bisa didaur ulang menjadi berbagai kebutuhan seperti diapers misalnya yang bisa dimanfaatkan sebagai pot bunga,” ucap Etty usai kegiatan Bank Sampah di RW 10, Cluster Acacia, Grand Depok City, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmaja, Depok, Jumat (19/3).

Hadir pada kesempatan ini Lurah dan Camat setempat serta warga sekitar melihat langsung proses pembuatan sampah dari diapers atau popok bayi untuk dijadikan sebagai pot bunga yang bernilai ekonomis.

Eti mengatakan, di Kecamatan Sukmajaya sendiri sudah terdapat 62 Bank Sampah. Dengan adanya bank-bank sampah ini, Etty berharap dapat menumbuhkan nilai-nilai ekonomis bagi warga setempat.

“Tentunya untuk membantu program kebersihan lingkungan. Sejauh ini warga belum memahami bahwa sampah itu adalah berkah bukan sesuatu yang menjadi musibah atau kotor tetapi juga berkah,” paparnya.

Eti menambahkan, agar bisa berguna dan menimbulkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya Bank Sampah, pihaknya terus melakukan sosialisasi di setiap RT dan RW.

“Saya akan ke kelurahan-kelurahan untuk mensosialisasikan Bank Sampah. Kalau salah satu tempat yang belum ada bank sampahnya harus dibuatkan dan diadakan, kalau sudah ada ya ditingkatkan,” katanya.

Kesulitannya sejauh ini belum adanya kesadaran masyarakat setempat tentang pentingnya Bank Sampah.

Di tempat yang sama Bendahara Bank Sampah Cluster Acacia Dian Suroyo mengatakan, selain diapers yang bisa dijadikan pot bunga, sampah seperti kulit pisang juga bisa dijadikan sebagai sabun.

Namun, sabun tersebut bukanlah untuk digunakan membersihkan tubuh tetapi membersihkan seperti noda pada kain lap.

“Caranya melalui proses awal dengan mencacah kulit pisang, lalu diendapkan selama 24 jam dengan campuran berupa soda api dan juga minyak jelanta, nanti disuling,” kata Dian.

Hasil tersebut  baru bisa digunakan setelah 30 hari ke depan, tujuannya untuk menghilangkan soda api. (*)