Kastara.ID, Depok – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Depok, Elly Farida berharap implementasi pendidikan inklusi dapat berjalan baik. Hal ini demi mendukung Kota Layak Anak (KLA) di Kota Depok melalui Sekolah Ramah Anak (SRA).

“Mulai dari PAUD hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan pengembangan model pembelajaran yang terbaik, bersinergi dengan Dinas Pendidikan, Pokja Bunda PAUD dan stakeholder terkait,” ujar Elly saat menjadi narasumber di seminar peningkatan kompetensi guru dengan tema ‘Membangun Kelas Inklusi Menuju Generasi Emas Indonesia Kreatif’ di Aula Lantai 10 Gedung Dibaleka 2 yang dilansir laman resmi Pemkot Depok, Jumat (20/5).

Elly mengatakan, pendidikan inklusi merupakan sistem layanan pendidikan yang mengikutsertakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) belajar bersama dengan anak sebayanya di sekolah reguler. Dengan tujuan mendorong terwujudnya partisipasi penuh difabel dalam kehidupan bermasyarakat, serta memberikan kesempatan seluasnya kepada semua anak mendapatkan pendidikan yang layak sesuai dengan kebutuhannya.

“Membantu mempercepat program penuntasan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang bermutu, membantu meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah dengan menekan angka tinggal kelas dan putus sekolah,” jelasnya.

“Kemudian menciptakan sistem pendidikan yang menghargai keberagaman, tidak diskriminatif, serta ramah terhadap pembelajaran,” sambungnya.

Elly menambahkan, membangun kelas inklusi menuju generasi emas Indonesia kreatif harus memperhatikan 5 K. K yang pertama adalah kondisi kelas yang hangat, ramah menerima keanekaragaman dan menghargai perbedaan, K kedua, kelas yang heterogen dengan menerapkan kurikulum dan pembelajaran yang bersifat individual. K ketiga, Kelas yang menerapkan pembelajaran yang interaktif.

“Berikutnya Kolaborasi dengan profesi atau sumberdaya lain dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. K yang terakhir adalah keluarga, terutama orang tua dilibatkan oleh guru secara bermakna dalam program pendidikan,” tandasnya.  (dha)