Hoaks

Kastara.ID, Jakarta – Kabar hoaks kembali menerpa para pejabat tinggi negara. Kali ini seputar insiden meninggalnya ratusan petugas KPPS pada Pemilu 2019. Di media sosial, beredar kabar jika Kapolri Jenderal Tito Karnavian dituding menjadi dalang kematian 600 petugas KPPS.

Konten hoaks tersebut menarasikan bahwa, Tito sebagai otak pelaku pembunuhan berencana 600 orang anggota KPPS dengan cara menggunakan racun. Tidak hanya itu, dalam postingan itu juga menulis, korban tidak boleh dilakukan autopsi. Tito juga melakukan ancaman hukuman 10 tahun kepada dokter yang melakukan autopsi.

Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ferdinandus Setu mengatakan, setelah dilakukan penelusuran oleh Tim AIS, kabar tersebut dipastikan hoaks. 

“Itu kabar bohong yang sengaja dipelintir, karena untuk membuktikan anggota KPPS tewas karena diracuni, telah dibantah oleh KPU dan Bawaslu,” kata Ferdinandus di Jakarta (19/6).

Ferdinandus menjelaskan, selain dibantah oleh KPU dan Bawaslu. Meninggalnya 600 anggota KPPS yang diduga diracuni itu, tidak memiliki bukti yang kuat. “Jadi kami ingatkan ya, itu kabar Hoaks. Apalagi ini malah menuduh Kapolri Tito Karnavian sebagai pelakunya,” imbuhnya.

Kabar hoaks lain yang beredar luas di media sosial Facebook tentang menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution sebagai Calon Sekjen PSSI mendampingi Komjen (Pol) M Iriawan. Kabar tersebut dibantah langsung oleh Bobby Afif Nasution bahwa dirinya tidak pernah mengajukan diri menjadi Sekretaris Jenderal PSSI.

“Bobby merasa, dirinya kurang mampu menjadi bagian dari struktur PSSI. Sebab, selain tidak berpengalaman mengurusi sepakbola Tanah Air, ia juga tidak menaruh minat di sana (sepakbola),” terang Ferdinandus. (rya)