Ganjar Pranowo

Kastara.ID, Jakarta – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Tengah Prasetyo Aribowo mengatakan rencana pembangunan PT Kendal Steel Indonesia masih belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Prasetyo menegaskan rencana tersebut masih terkendala Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW). Prasetyo menambahkan rencana pembangunan industri baja tersebut juga terkendala exixting lingkungan.

Itulah sebabnya Prasetyo meminta pihak investor menyesuaikan rencana tersebut dengan regulasi RTRW. Selain itu investor harus mampu menumbuhkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat. Prasetyo meminta pembangunan pabrik baja ini tidak menyalahi regulasi yang ada.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan tidak akan memberikan persetujuan sebelum ada penyesuaian. Ganjar menambahkan Pemprov Jateng akan berkonsultasi dengan pemerintah pusat dan kementerian terkait guna membahas peraturan presiden.

Sebelumnya, Hebei Bishi Steel Group, produsen baja dari China berencana membangun pabrik baja di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Pabrik yang bernama PT Kendal Steel Indonesia ini menelan invetasi sebesar Rp 35 triliun.

Dalam proses pembangunannya, Hebei Bishi Steel Group menggandeng perusahaan asal Indonesia PT Saeafer Kawasan Industri. Demi menyukseskan rencananya, PT Seafer Kawasan Indusrtri telah menyediakan lahan seluas 700 hektar. Direncanankan PT Kendal Steel Indonesia akan menjadi pabrik baja terbesar di Asia. (mar)