Kastara.id, Palu – Perum Bulog melalui program Bulog Peduli terus menyalurkan bantuan kepada para korban gempa dan tsunami yang saat ini banyak tinggal di tenda-tenda pengungsian. Kegiatan ini untuk meringankan beban dan penderitaan para korban yang kehilangan sanak keluarga dan harta bendanya.

”Ini sebagai bentuk perhatian dan kepedulian Bulog kepada korban terdampak gempa dan tsunami,” kata Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Tri Wahyudi Saleh, Sabtu (20/10).

Bantuan dalam bentuk beras, mi instan, gula pasir, minyak goreng, dan pangan lainnya diserahkan oleh Tri Wahyudi Saleh bersama Kepala Bulog Divre Sulteng dan Kepala Dinas Sosial Kota Palu di sejumlah posko pengungsi di Kelurahan Petobo dan Kawatuna, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Tri Wahyudi Saleh meminta para korban gempa yang terpaksa mengungsi ke titik-titik pengungsi untuk tetap tabah menghadapi bencana alam yang sangat menyedihkan ini. “Apa yang saudara-saudara alami dan rasakan, kita sebagai anak bangsa ikut merasakannya,” ujar Tri.

Selain melalui program Bulog Peduli, Tri menyampaikan, Bulog juga telah menurunkan tim relawan sebanyak 25 orang untuk mempercepat penanganan bencana dan menyalurkan bantuan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) melalui Pemerintah Provinsi, Kota, dan Kabupaten. Bulog menyediakan dan merawat CBP tersebut di gudang dan kemudian akan didistribusikan oleh Pemerintah Daerah setempat sesuai kebutuhan.

Menurut Tri, sampai dengan tanggal 19 Oktober 2018 Perum Bulog Sudah mengirimkan bantuan tahap 1 berupa bantuan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) dengan nilai kurang lebih Rp 500 juta dan menyalurkan Beras CBP untuk Bencana Gempa dan Tsunami sebanyak 640 ton, dengan rincian alokasi Propinsi Sulteng 200 ton, Kabupaten Donggala 100 ton, Kabupaten Sigi 100 ton, Kota Palu 100 ton, Kabupaten Parigi 50 ton, Kabupaten Tolitoli 25 ton, Kabupaten Poso 65 ton,” jelas Tri.

Tri Wahyudi Saleh memastikan stok beras di Sulawesi Tengah hingga kini masih dalam kondisi aman. Bencana yang terjadi beberapa waktu lalu tidak mengganggu persediaan beras walau beberapa Gudang Bulog mengalami kerusakan.

Stok beras di Gudang Bulog Sulteng sekitar 12.000 ton cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran, termasuk cadangan beras pemerintah. Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran kurangnya pasokan atau langkanya beras untuk wilayah Sulawesi Tengah, dengan cukupnya stok di Gudang Bulog secara tidak langsung berdampak kepada stabilisasi harga pangan, khususnya beras. (danu)