Kastara.id, Lima – “Indonesia mendorong Ekonomi APEC untuk bekerjasama memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui pelatihan, lessons learned, dan pembukaan akses pasar yang lebih luas,” ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla pada pertemuan dengan para pengusaha APEC di hari pertama KTT APEC/APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) di Lima, Peru, 19 November 2016. Wapres juga menekankan pentingnya peran UMKM dalam membantu upaya pengentasan kemiskinan, yang merupakan tujuan pertama Sustainable Development Goals (SDGs).

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla telah memimpin Delegasi RI pada rangkaian pertemuan para Pemimpin Ekonomi APEC (AELM) di Lima, Peru, 19-20 November 2016. Tema AELM 2016 adalah “Quality Growth and Human Capital Development: Foundations for Sustainable Growth in the Asia-Pacific”. Wapres didampingi oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, serta Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir.

Pada hari pertama AELM, Wapres RI bersama 21 Pemimpin Ekonomi APEC telah mengikuti tiga pertemuan penting, yaitu Dialog dengan para pemimpin dunia usaha APEC (ABAC Dialogue with Leaders); Dialog Informal Kedua dengan Aliansi Pasifik; dan Dialog Informal dengan CEO Facebook.

Selain berdiskusi dengan para pengusaha APEC dengan tema “Growing Global MSMEs and Sustainable Development”, Wapres juga mengikuti dialog APEC dengan Aliansi Pasifik. Pada pertemuan ini, selain membahas peluang kerja sama APEC dan Aliansi Pasifik, para pemimpin kedua organisasi regional tersebut juga mendiskusikan mengenai masa depan perjanjian perdagangan Trans Pacific Partnership (TPP). “Apabila TPP tidak terealisir, Indonesia mengusulkan agar APEC, yang anggotanya juga termasuk sebagian negara ASEAN dan Aliansi Pasifik, dapat membangun kesepakatan yang lebih baik daripada TPP,” kata Wapres.

Wapres RI juga berpartisipasi dalam pertemuan para pemimpin Ekonomi APEC dengan CEO Facebook, yang mengangkat tema “Konektivitas Digital”. Disampaikan oleh Wapres bahwa Indonesia menyambut baik gagasan CEO Facebook Mark Zuckerberg, untuk mendorong konektivitas di daerah terpencil, tersebar dan luas seperti Indonesia, melalui teknologi drones yang digerakkan oleh tenaga surya. Teknologi ini, menurut Wapres, dapat membantu meningkatkan konektivitas termasuk dalam menggerakkan perekonomian antardaerah di Indonesia, khususnya di daerah terpencil dan kawasan 3T (tertinggal, terluar, terdepan). (raf)