Polisi Kesulitan Ungkap Kasus Pencurian Penyu di Bali

Kastara.ID, Denpasar – Polsek Denpasar Selatan mengaku masih kesulitan untuk mengungkap kasus pencurian puluhan penyu di Konservasi Penyu Pantai Sindhu, Sanur, Denpasar, Bali. Tidak adanya saksi dan minimnya barang bukti menjadi penghambat pengungkapan sang pelaku.

Kepala Polsek Denpasar Selatan Kompol Wirajaya mengatakan, kejadian yang berlangsung pada dini hari membuat saksi terhadap kasus ini tidak ada sama sekali dan barang bukti yang ditemukan sangat minim, Rabu (20/11). Ditambah lagi beberapa CCTV yang dipasang di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) tidak memberikan titik terang.

Hingga kini, kata Wirajaya, pihaknya tidak berani memutuskan apakan pelaku merupakan warga asing atau bukan. “Kita tak boleh berasumsi, kalau kita tidak memiliki data yang akurat,” ujarnya. Untuk mengungkap kasus ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali.

Diberitakan sebelumnya, dari laporan yang diterima pihak kepolisian telah terjadi pencurian 24 ekor penyu di Konservasi Penyu Pantai Sindhu, Denpasar, Bali, pada Senin (21/11), sekitar pukul 03.00 WITA. Berdasarkan rekaman CCTV diduga pelaku merupakan warga negara asing (WNA).

I Made Winarta (43) selaku pengurus Konservasi Penyu Pantai Sindhu mengatakan, penyu yang dicuri berjenis penyu hijau, penyu lekang, dan penyu sisik. Rinciannya, sembilan ekor penyu dewasa dari beragam jenis dengan ukuran 10 cm hingga 45 cm. Sedangkan sisanya 15 ekor penyu berukuran lima centimeter.

Dari CCTV, diketahui pelaku berjumlah satu orang, mengambil satu persatu penyu dengan tangan kosong. Pelaku masuk ke dalam tempat konservasi dengan memanjat pagar setinggi 1,5 meter. Diketahui pelaku menggunakan kaos warna hitam dan celana jins warna biru. (yan)