Pertamina Foundation

Kastara.ID, Jakarta – PFestWebinar 2020 masih berlangsung hingga hari ini. Saat ini, tema webinar kedua yang dihadirkan setelah PFPrestasi adalah tema program PFsains. Program PFsains atau yang biasa dikenal sebagai Kompetisi Sobat Bumi 2020 Proyek Inovasi EBT merupakan wujud komitmen PT Pertamina (Persero) dan Pertamina Foundation dalam mendukung penelitian kreatif untuk inovasi pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT). Program PFsains mempunyai tujuan menghimpun hasil riset dan praktik-praktik energi alternatif yang implementatif untuk penyediaan energi di daerah terisolir atau 3T (tertinggal, terdepan dan terluar), serta berupaya menjawab permasalahan sampah perkotaan untuk inovasi biomassa.

Program PFsains sudah terbukti menarik minat para peniliti dan praktisi EBT hingga mencapai 360 tim aplikan yang telah mendaftar program ini. Berbagai tahapan seleksi telah dilakukan untuk menjaring tiga tim terbaik yang akan bekerja sama dengan Pertamina untuk pengembangan proyek EBT lebih lanjut. Untuk semakin mengasah ilmu para peserta PFsains, Pertamina Foundation menggelar PFestWebinar yang bertemakan PFsains. Pada webinar tersebut juga akan diumumkan tiga tim terbaik dari 10 besar finalis berdasarkan pilihan para Juri PFsains.

Webinar PFsains sangat bermanfaat bagi kemajuan penelitian EBT di Indonesia khususnya bagi pemenuhan energi di daerah 3T dan untuk mendukung cita-cita Indonesia menjadi negara yang mandiri secara energi. Webinar PFsains hanya dikhususkan bagi para pendaftar program PFsains dikarenakan webinar ini bertujuan memotivasi, mengembangkan karakter (capacity building) dan meningkatkan kemampuan (upskilling) mereka dalam menciptakan inovasi terbaru di bidang EBT. Selain itu, webinar ini juga akan memberikan informasi terkait pengembangan jenis-jenis EBT yang paling berpotensial di Indonesia seperti biomassa, geothermal, solar cell dan lain-lain.

Webinar PFsains 2020 bertajuk “NRE for Sustainable Energy” dan akan dilaksanakan selama dua hari yaitu pada tanggal 19 sampai 20 November 2020. Pembicara hebat yang dihadirkan dalam webinar merupakan pakar dan praktisi yang telah lama menggeluti dan meneliti beragam jenis EBT. Terdapat 12 narasumber istimewa yang datang dari beragam profesi. 

Salah satu narasumber istimewa yang hadir dalam webinar ini ialah Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Ph. D. selaku Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Bidang Riset dan Inovasi Nasional. Beliau akan membagi informasi terkait optimalisasi pengembangan EBT di Indonesia.

“Kita tahu bahwa selama ini, produksi fossil fuel kita menurun sedangkan konsumsi kita terus meningkat, maka Indonesia berubah menjadi nett fuel importir, artinya kita lebih banyak mengimpor dibandingkan mengeskpor. Ketergantungan kita akan bahan bakar fossil ini akan memperberat neraca pembayaran kita, terutama di bagian impor bahan bakar minyak. Tentunya harus ada solusi agar ekonomi kita tidak tertekan terus. Salah satunya dengan menggunakan energi baru terbarukan. Salah satu EBT yang paling potensial adalah bio-energy dengan prinsip circular economy. Saya yakin bio-energy dapat menjadi kunci pengembangan energi kita kedepan. Saya ingin sekali generasi muda mampu melakukan research lebih dalam terkait bio-energy seperti biofuel dan biomass yang bersumber dari limbah dan tanaman. Selain itu, kendaraan listrik juga perlu dikembangkan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fossil,” ujar Bambang.

Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Ansgari juga menyampaikan rasa bangga kepada para peserta PFsains yang sudah berjuang mengembangkan proyek EBT mereka dan telah mampu melalui banyak tahapan seleksi yang kompetitif.

“Awal mula diluncurkannya PFsains, kami melihat pentingnya men-challenge generasi muda, researcher, akademisi, masyarakat umum untuk juga berpartisipasi dan peduli atas pengembangan new and renewable project khususnya terkait dengan community based research, agar hasil proyek sosial ini akan memberikan kemanfaatan yang luar biasa, terutama kepada saudara-saudara kita di Indonesia Timur dan daerah perbatasan dalam konteks untuk clean and affordable energy. Kami berharap para millenial semakin merasa ter-challenge untuk menciptakan ide-ide baru terkait pengembangan EBT,” pungkas Agus.

Tiga Tim terbaik yang berhasil menyampaikan ide dan prototype mereka dengan sangat baik adalah Tim 188 yang diketuai oleh Yusiran dengan judul proposal “Smartfocs Power (Smart Floating Ocean Current and Solar Hybrid Power Generation System) Sebagai Teknologi Pembangkit Listrik Masyarakat Pesisir”, Tim 196 yang dipimpin oleh Reza Yustika Bayuardi dengan ide penelitian berjudul “Emdisi Project: Aplikasi Teknologi Microbial Desalination Cell (MDC) Sebagai Penghasil Air Bersih Berbasis Energi Baru dan Terbarukan di Desa Ponu – Nusa Tenggara Timur”, dan Tim 156 yang diketuai oleh Sovia Rahmania Warda dengan judul proposal “Rancang Bangun Smart Generator Menggunakan Sistem Hybrid Energi Sebagai Solusi Energi Terbarukan Untuk Daerah 3T”.

Narasumber spesial lainnya yang turut hadir ialah Ahmad Agus Setyawan S.T., M.Sc. selaku Staf Ahli KSP bidang EBT, Ph. D. Pada webinar ini, beliau menyampaikan dan memotivasi para peserta PFsains untuk memahami kebutuhan energi di daerah 3T dalam tema materi “Pengembangan EBT (di daerah 3T) sebagai Penunjang Ketahanan Energi Nasional”.

Narasumber lainnya yang telah lama bergelut dalam bidang Energi Surya juga akan hadir dalam webinar ini yakni Dr. Muhammad Reza, M.Sc. selaku founder Yo-Berbagi dan Atiek Puspa Fadhilah., M.T. selaku Senior Expert di GIZ. Kedua narasumber tersebut akan membagikan materi bertemakan “Akselerasi Pengembangan Energi Surya di Wilayah 3T Indonesia”. Selain itu Prof. Mukhtasor, Ph. D. selaku pakar Ocean Current sekaligus Ketua Laboratorium Lingkungan & Energi Laut ITS dan  Dr. Erwandi selaku pakar Ocean Current sekaligus Peneliti di BPPT juga diundang untuk berbagi pengetahuan terkait potensi gelombang air laut dalam materi yang bertemakan “Potensi Ocean Current sebagai Renewable Energi bagi Masyarakat Pesisir Wilayah 3T di Indonesia”.

Tak kalah menarik, para praktisi dan pakar bidang energi geothermal juga akan berbagi ilmu  terkait “Potensi Pengembangan Energi Geothermal di Indonesia”. Narasumber yang akan menyampaikan materi tersebut ialah Ali Mundakir selaku Direktur Utama PT Elnusa (Tbk) dan Ir. Pri Utami, M.Sc., Ph. D., IPM. selaku pakar Geothermal Indonesia sekaligus Kepala Bagian Pusat Penelitian Panas Bumi UGM. Pakar dalam bidang Bio-Energy seperti Endra Setiawan., S.ST. Par, C. HT. selaku Direktur PT Bali Hijau Biodiesel, dan Dr. Ing. M. Abdul Kholiq, M.Sc. selaku Ketua Asosiasi Biogas Indonesia sekaligus peneliti di BPPT, diundang untuk memberikan wawasan bertemakan “Meneduhkan Tensi Ekonomi dan Lingkungan dari Bio-Energy”. Pendaftaran webinar ini dapat dilakukan melalui https://bit.ly/PFEST_PFsains dan informasi lebih lengkap terkait webinar dapat dilihat di media sosial Pertamina Foundation. (nth)