Bela Negara

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengingatkan bahwa seluruh anak bangsa punya kewajiban bela negara. Bela negara bukan hanya tugas TNI, Polri, dan petinggi negara.

“Semua anak bangsa harus tergerak sesuai dengan ladang pengabdian masing-masing. Panggilan untuk bela negara bisa dilakukan oleh seorang petani, guru, prajurit TNI, seorang dokter, bidan, tenaga kesehatan, buruh, profesional, pegawai negeri sipil, pedagang atau pun profesi lainnya,” kata Prabowo dalam acara Puisi Bela Negara yang disiarkan secara virtual melalui YouTube Perpustakaan Nasional RI (19/12).

Ia menegaskan bahwa tugas ini bukan hanya menjadi tanggung jawab TNI dan Polri. Bela negara pun bukan hanya tugas petinggi negara. Namun, tegas Menhan, semuanya merupakan tugas dan kewajiban bersama sebagai warga negara Indonesia.

Ia pun mendorong setiap anak bangsa bergerak melakukan tugas bela negara. Menurutnya, perilaku bela negara dapat diwujudkan melalui pengabdian setiap warga dalam bidang profesi masing-masing.

Lebih lanjut, Menhan Prabowo menyatakan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam melakukan aksi ini.

Ia pun mengajak masyarakat turut serta berpartisipasi membangun negeri di mana pun berada. “Saya mengajak kita semua menjalankan tugas dan tanggung jawab kebangsaan kita untuk ikut serta dalam bela negara dimana pun kita berada, apapun pendidikan kita, apapun profesi kita, apapun pekerjaan kita. Semua punya hak dan kewajiban yang sama,” ujar dia.

Pada kesempatan tersebut, Menhan juga meminta seluruh komponen bangsa menjadikan pandemi virus COVID-19 yang masih mewabah di banyak negara, termasuk Indonesia, momentum meningkatkan rasa cinta tanah air.

“Yang paling utama dalam melakukan bela negara adalah mengatasi pandemi COVID-19 secara bersama untuk kepentingan bangsa,” kata Menhan.

Maka itu dirinya menganggap contoh konkrit saat ini dalam implementasi bela negara adalah yang ditunjukkan tenaga medis yang bahu membahu dan berada di garda terdepan pembela memerangi pandemik. Tenaga medis dikatakannya telah bertaruh nyawa memperjuangkan kesembuhan pasien COVID-19.

“Mereka tanpa kenal lelah dengan penuh kesadaran dan keikhlasan berada di baris terdepan sebagai pembela negara, memperjuangkan kesembuhan setiap warga negara yang terpapar virus COVID-19, walaupun nyawa mereka sendiri taruhannya,” ujarnya.

Mendukung itu, katanya masyarakatpun harus patuh dalam penerapan protokol kesehatan, mulai memakai masker, menjaga jarak, hingga mencuci tangan dengan sabun. Ini semua dikatakannya sebagai bentuk nyata upaya bela negara di era kini.

“Beri kontribusi nyata sesuai dengan profesi kita masing-masing. Semua itu juga merupakan perilaku aksi bela negara,” katanya. (ant)