UNJ

Kastara.ID, Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyebut kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 Persen di sekolah akan disesuaikan dengan perkembangan kasus Covid-19.

“Sampai hari ini memang belum diubah peraturannya, tapi kalau ada sesuatu, maka kemudian kita akan segera sesuaikan,” jelas Wapres Ma’ruf lewat keterangan Setwapres, Jumat (21/1).

Ma’ruf menegaskan, kebijakan pemerintah selama pandemi Covid-19 memiliki fleksibilitas dan akan disesuaikan dengan perkembangan kondisi terkini yang dihadapi.

“Semua itu kan sesuai dengan tantangan yang kita hadapi. Kalau terjadi (kasus) meninggi, ya tentu akan kita perketat. Kalau sudah turun baru kita longgarkan, termasuk PTM,” tuturnya.

Wapres pun tidak menutup kemungkinan terdapat adanya perbedaan kebijakan di setiap daerah. Pasalnya, kebijakan tersebut menyesuaikan dengan kondisi wilayah setempat.

“Kita akan terus sesuaikan dengan kondisi. Apabila situasi masih terkendali, tidak apa 100 persen. Tapi daerah-daerah tertentu, mungkin ya itu akan kita sesuaikan nanti. Omicron yang tinggi kan tidak semua daerah,” jelasnya

Pada kesempatan yang sama, Ma’ruf juga memperkirakan puncak gelombang Omicron di Indonesia akan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022. Saat ini, peningkatan kasus sudah mulai terlihat.

Berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per 20 Januari, penambahan kasus positif mencapai 2.116 kasus dalam sehari. Penambahan kasus harian tersebut menjadi yang tertinggi dalam 3,5 bulan terakhir. (ant)